DenpasarPariwisata

Dampak Virus Corona, Pramuwisata Tiongkok Dirumahkan

    DENPASAR, Kilasbali.com – Virus corona yang melanda Wuhan, Tiongkok menjadi masalah global yang berimbas tidak hanya sektor pariwisata, akan tetapi berdampak terhadap berbagai permasalahan lainnya.

    Mengingat tidak hanya penerbangan yang dihentikan, akan tetapi juga impor maupaun ekspor ke Negeri Tirai Bambu ini juga disetop.

    Direktur Eksekutif Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesai (PHRI) Provinsi Bali, IB Purwa Sidemen mengatakan, dampak dari virus ini sudah melebar kemana-mana.

    Tidak hanya sektor pariwisata saja, melainkan dari ekspor salah satunya komoditi lobster yang juga mengeluh.

    Baca Juga:  PLN Sukses Hadirkan Listrik Aman Selama Masa Libur Idulfitri 2024 di Bali

    “Kemarin nelayan lobster meminta kami untuk ikut memasarkan hasil budidaya mereka sekitar 200 kg lobster. Artinya, dampak virus ini sudah kemana-mana,” ujarnya di Denpasar, belum lama ini.

    Sementara terkait berhembusnya kabar bawah akibat sepi wisatawan asal Tiongkok menyebabkan beberapa karyawan di PHK, pihaknya menegaskan bahwa dari pihak hotel hal tersebut tidaklah ada.

    “Mungkin kalau dari pramuwisata yang menangani tamu Tiongkok mungkin iya. Tapi mereka tidak dipecat, tapi di rumahkan untuk sementara waktu hingga kondisinya normal kembali. Tapi kalau di hotel belum (PHK) informasi seperti itu,” katanya.

    Baca Juga:  MR.DIY Kini Hadir di Kerobokan - Badung

    Sedangkan terkait wacana wisata murah yang sempat dilontarkan Dinas Pariwisata Bali, pihaknya mengartikan bahwa itu adalah strategi untuk menarik event-event yang ada di pusat agar mau digelar di Bali.

    “Murah dalam artian sepanjang tidak rugi. Artinya kalau sebelumnya dapat keuntungan seribu rupiah, ya kalau sekarang lima ratus rupiah cukup. Jadi, ini untuk menimbulkan suasan pariwisata kita ini gerak,” tandasnya.

    Ditambahkannya, situasi ini diharapkan sebagai ajang untuk mengevaluasi diri dan juga melakukan promosi dengan membidik pasar selain wisatawan asal Tiongkok.

    Baca Juga:  Kunjungan Wisata ke Tanah Lot Kembali Normal Usai Momen Ramadan 2024

    “Kita harus berupaya mengambil wisatawan selain China kendatipun mereka tertinggi,” ujarnya seraya mengatakan, dari informasi yang ia dapat di Singapura yang begitu ketat pengawasannya, sudah ada 45 yang terdampak suspect virus ini.

    “Syukurnya di Indonesia belum. Nah mudah-mudahan Tuhan memberikan kekuatan kepada kita. Mudah-mudahan Indonesia terhindar,” harapnya. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi