GIANYAR, Kilasbali.com – Seorang kakek, I Wayan Karmana asal Banjar Kesian, Desa Lebih mengaku kesal dengan pelayanan RSU Sanjiwani Gianyar. Pasalnya, penanganan petugas di rumah sakit ini membuat dirinya kecewa.Dari penuturannya, kejadian itu bermula saat ia membawa cucunya ke IRD RSU Sanjiwani karena panas tinggi mencapai 39,5 derajat pada Minggu (7/7/2019) pukul 21.23 WITA. Sayangnya, sesampai di IRD cucunya disuruh menunggu dan duduk di kursi plastik yang tanpa sandaran.
Karmana pun meminta ranjang pasien untuk membaringkan cucunya karena kondisinya lemes. Namun jawaban tidak mengenakkan diterima sang kakek. Ranjang pasien sudah terisi penuh.
Jawaban petugas inipun membuat kesal dirinya. Pdahal masih ada ranjang dorong atau brankar di depan ruangan IRD. Tidak kuat melihat cucunya tersiksa duduk di atas kursi plastik, pria yag berprofesi sebagai polisi tersebut pun membawa cucunya ke rumah sakit lain.
“Saya benar-benar kecewa dengan Pelayanan (RSUD) Sanjiwani. Terlebih di IRD yang seharus memberi kesan pertama dalam perawatan bagus. Gedungnya saja megah, pelayanannya tidak ada peningkatan,” gerutu Karmana.
Kekesalan ini dishare ke media sosial (medsos), sehingga mengusik kalangan anggota DPRD Gianyar. Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Gianyar, Wayan Gede Sudarta sangat menyesalkan kejadian yang telah berulang kali ini. Dia menilai, pelayan kesehatan di RSUD Sanjiwani tak memiliki rasa kemanusiaan.
Menurutnya, meskipun dalam IRD tersebut benar tidak ada tempat tidur kosong, seharusnya petugas berinisiatif mencarikan tempat. Setidaknya pasti ada brankas yang stansdbay di depan IRD. “Memangnya kalau ada pasien parah dan harus berbaring, langsung ditolak, kan tidak mungkin,” ujarnya.
Bagi Sudarta, pelayanan seperti inilah kerap diabaikan dan seharusnya menjadi perhatian pihak direksi dan jangan hanya peningkatan fasilitas saja. Disebutkan, seseorang anak yang tengah sakit paas tinggi, tentu pusing dan tidak akan kuat duduk dalam waktu lama. Terlebih lagi, duduk di atas kursi yang tidak memiliki sandaran. “SDM di RSU Sanjiwani memang harus dievaluasi. Petugas yang memiliki mental seperti ini harus mendapatkan sanksi tegas,” desak Sudarta.
Lebih lanjut mengatakan, kurang profesionalnya pelayanan rumah sakit Pemerintah Gianyar ini, tidak terjadi kali ini saja. Dari keluhan yang diterimanya, pelayanan petugas RSUD Sanjiwani yang seperti ini justru sudah sering terjadi hingga membuat warga trauma ke rumah sakit pemerintah ini. Terlebiah lagi, pasien yang berobatnya pakai jaminan kesehatan yang sering dipingpong dalam kondisi sakit.
“Keluhan di IRD, pasien panasnya tinggi, dibilang biasa-biasa saja di disuruh ke kesmas. Percuma Pemerintah gelontorkan anggaran beasar untuk membuat gedung megah dan fasilitas yang lengkap, jika pelayanannya sekelas kesmas,” pungkasnya. (ina/kb)