PeristiwaTabanan

Diduga Mengantuk, Sopir dan Kernet Truk Tangki LPG Meninggal di Bawah Jembatan Yeh Nu

    TABANAN, Kilasbali.com-Sopir dan truk tangki Pertamian DK 9532 AZ bermuatan gas LPG meninggal dunia saat truk mereka terjun bebas ke jurang di bawah Jembatan Tukad Yeh Nu, Banjar Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Jumat dini hari ( 27/7/2018).

    Penyabab kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 03.00 Wita itu karena sopir truk I Komang Sudarta ( 41) mengantuk. Sehingga sopir yang berasal dari Karangasem ini tidak mampu mengendalikan kedaraanya. Dan truk pun terjun bebas ke jurang sedalam 15 meter. Akibatnya pun fatal, Sudarta mengalami luka mengenaskan dan meninggal dunia di TKP. Begitu juga kernetnya I Nyoman Sudiana (50) asal Sidakarya, Depasar meninggal dunia dengankondisi yang mengenaskan. Kedua jenazah korban saat ini masih dititip di pemulasaran jenazah BRSU Tabanan.

    Baca Juga:  Bupati Tabanan Sampaikan Rekomendasi DPRD Tabanan Atas LKPJ TA 2023

    Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan sebelum kejadian Truk Pertamina DK 9532 AZ datang dari arah barat jurusan Gilimanuk – Denpasar. Saat tiba di TKP yang melintasi jalan turunan landai ke kanan dan memasuki Jembatan Tukad Yeh Nu Sopir truk diduga lepas kendali out of control karena mengantuk. Karena kaget sopir truk membanting setir ke kanan dan mendadak mengerem. Truk kemudian terpelanting ke kiri dan menerobos penghalang jembatan. Tak pelak truk tersebut masuk jurang menghadap ke utara. Bagian depan truk penyok. Pengemudi dan kernetnya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi.

    Informasi kecelaaan itu kemudian dilaporkan ke Polisi Tak beselang lama jajaran Satlantas Polres Tabanan turun ke TKP. Upaya evakuasi korban pun dilakukan, dimana pihak kepolisian dibantu oleh BPBD dan PMI.

    Baca Juga:  Lima Jam Menghilang, Pembuat Kusen Ditemukan Meninggal di Kebun Pisang

    Kasatlantas Polres Tabanan AKP Ida Ayu Made Kalvika Sari saat dikonfirmasi membenarkan kecelakaan tunggal tersebut menewaskan sang sopir dan krenet. ” Kecelakaan diduga karena sopir mengantuk, kemudian karena kaget sopir truk membanting setir ke kanan dan mendadak mengerem, kemudian truk terpelanting ke kiri dan menerobos penghalang jembatan,” jelasnya.

    Sementara itu Kasi logistic dan kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Tabanan I Putu Trisna Widiatmika mengatakan pihaknya menurunkan 10 anggotanya untuk membantu upaya evakuasi korban. “Kami melakukan evakuasi dari jam 3.15 dini hari, dengan jumlah personil 10 orang,” jelasnya. Upaya evakuasi korban juga dibantu oleh PMI Tabanan.

    Selain mengakibatkan dua korban jiwa, kecelakaan itu juga mengakibatkan kerugian material Rp 5 Juta. Kejadian itu membuat warga yang melitas di jalur utama Denpasar – Gilimanuk penasaran dan mengetikan kendaraanya untuk melihat truk yang masih berada di bawah jembatan. Saat ini situasi lalulintas sudah berjalan normal kembali. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi