Denpasar

Disperindag Kota Denpasar Sosialisasikan Protokol Kesehatan Berniaga di 20 Pasar Rakyat

    DENPASAR, Kilasbali.com – Guna mempercepat pemutusan mata rantai pandemi Covid-19, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Denpasar secara berkelanjutan melakukan sosialisasi Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Protokol Kesehatan Berniaga bagi para pelaku usaha. Kali ini Kamis (21/5/2020) sosialisasi PKM Protokol Kesehatan Berniaga menyasar 20 Pasar Rakyat di Kota Denpasar.

    Kadis Perindag Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari mengatakan, pasar rakyat juga menjadi sasarannya untuk diberikan sosialisasi tentang PKM Protokol Kesehatan Berniaga. Mengingat pasar setiap harinya selalu banyak pengunjung.

    “Pemahaman protokol kesehatan harus diberikan kepada pedagang, oleh karena itu hari ini kami melakukan sosialisasi khusus di pasar rakyat,” ungkap Sri Utari.

    Lebih lanjut ia menjelaskan, sosialisasi serentak di Pasar Rakyat dilakukan di 20 Pasar Rakyat di Kota Denpasar diantaranya Pasar Agung, Pasar Sudha Mertha, Pasar Sari Merta, Pasar Kerta Waringin Sari, Pasar Poh Gading,

    Baca Juga:  Muliartha Kembali Dikukuhkan Sebagai Ketua PWRI Bali 2024-2029

    Pasar Desa Adat Ubung, Pasar Desa Penatih, Pasar Sindhu, Pasar Intaran, Pasar Tamba, Pasar Desa Pedungan, Pasar Sari Pedungan, Pasar Tradisional Modern Kesiman, Pasar Yadnya, Pasar Ketapian, Pasar Renon I, Pasar Renon II, Pasar Tegal Harum, Pasar Padang Sambian, Pasar Anyar Sari, Pasar Kumbasari, Pasar Cokroaminoto, Pasar Gunung Agung Utara, Pasar Gunung Sari, Pasar Sangging Sari dan Pasar Kreneng.

    Untuk sosialisasi selanjutnya akan menyasar pasar rakyat lainnya. Menurutnya dalam sosialisasi pihaknya memberikan imbauan yang sama kepada para pelaku usaha maupun pedagang yakni para pelaku usaha untuk mengatur jarak aman bagi konsumen agar tidak terjadi antrean dengan rentang jarak minimal 1,5 meter.

    Pedagang pasar rakyat wajib memakai masker, alat pelindung wajah/face shield, sarung tangan karet/hand scoon dan menjaga barang-barang yang diperjual belikan tetap higienis. Membatasi jam operasional tempat usaha sampai pukul 21.00 wita.

    Baca Juga:  Ini Upaya Pemkot Denpasar Tekan Inflasi di Bulan Ramadan

    Turut menjaga stabilitas ekonomi dan kemampuan daya beli konsumen barang dengan tidak menaikkan harga barang.

    Dari sosialisasi yang dilakukan Sri Utari mengaku ternyata para pedagang di pasar merasa sangat senang dan memberikan respon yang positif.

    Bahkan melalui sosialisasi ini ternyata ada para pedagang yang mengaku sudah sangat diperhatikan kesehatannya. Tidak hanya sosialisasi protokol kesehatan Sri Utari mengaku selama pandemi Covid-19 ini pihaknya juga telah membantu mempromosikan produk-produk UKM.

    Baca Juga:  Desa Megati Bersiap Diri Menjadi Kampung Alpukat

    Contohnya mempromosikan memproduksi masker para UKM. Dalam mempromosikan produk para pelaku usaha pihaknya memanfaatkan media online.

    Bahkan untuk kedepan pihaknya juga akan koordinasi dengan Badan Kreatif Kota Denpasar agar produk-produk seluruh pelaku usaha yang ada di Denpasar bisa mempromosikan produknya melalui website @makindekat https://makindekat.com.

    Dengan adanya sosialisasi ini, Sri Utari berharap para pedagang taat mengikuti peraturan yang telah ditentukan dalam Perwali PKM Protokol Kesehatan Berniaga.

    Selain itu ia juga berharap agar apa yang telah dilaksanakan agar tetap dilaksanakan secara berkelanjutan untuk kesehatan kita semua. (sgt/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi