DenpasarPeristiwa

Drainase Mampet, Jalan Hangtuah Sanur Kebanjiran

    DENPASAR, Kilasbali.com-Tak ada hujan tak ada angin, tiba-tiba saja Jalan Hangtuah, Sanur, Denpasar Selatan, tepatnya di depan stasiun pengisian bahan bakar minyak (BBM) banjir, Kamis (17/1/2019). Air meluap dari drainase hingga hampir menutupi bahu jalan.

    Akibat kejadian yang diperkirakan terjadi sejak pagi hari tersebut, lalu lintas sedikit tersendat. Karena masyarakat yang melintas penasaran, dan memelankan kendaraannya untuk melihat apa yang menjadi penyebab air meluap, apalagi cuaca saat itu sangat cerah.

    Baca Juga:  ASN Se-Bali Diminta Jaga Netralitas Pemilu

    Beruntung Dinas PUPR Kota Denpasar yang menerima laporan warga sekitar pukul 13.30 WITA, segera meresponnya dan mengatasi kejadian tersebut. Dengan mengerahkan 12 tenaga kerja, plus dua truk untuk mengangkut sampah, mereka berusaha mengatasi banjir tersebut, bahkan hingga masuk ke dalam drainase.

    Dari pantauan di lokasi, mereka tampak sigap bahu membahu dengan menggunakan galah besi yang dimodifikasi di bagian ujung, mengatasi tersumbatnya drainase oleh sampah, yang menyebabkan air meluap ke jalan. Hanya dalam hitungan kurang lebih 30 menit, banjir tersebut akhirnya bisa diatasi, dan air yang menggenangi jalan segera surut dalam hitungan detik.

    Baca Juga:  Viral Istri Diselingkuhi Malah Jadi Tersangka di Medsos, Begini Penjelasan Kapendam Udayana dan Kabid Humas Polda Bali

    Pengawas Lapangan dari Dinas PUPR Kota Denpasar Sai’in yang berada di lokasi banjir mengatakan, meluapnya air tersebut diakibatkan sampah yang nyangkut di kabel Telkom di dalam drainase. “Ini akibat oknum masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Lalu sampahnya nyangkut, airnya meluap,” katanya.

    Menurutnya, jalan tersebut merupakan kewenangan Dinas PUPR Provinsi Bali. Namun karena berada di Kota Denpasar, pihaknya pun tetap melakukan normalisasi. “Ya milik provinsi, tapi kan berada di Kota Denpasar, masyarakat juga menghubungi kita. Jadi mau gimana lagi,” tandasnya. (jus/*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi