Gianyar

Gagal Total, Pasar Murah Tak Diminati Warga

    GIANYAR, Kilasbali.com – Pasar murah jelang Natal dan Tahun Baru 2020 di Pasar Umum Gianyar tampaknya tidak diminati masyarakat. Pasalnya, dari segi harga yang ditawarkan, ternyata selisihnya tidak begitu signifikan. Selain itu, warga juga khawatir dengan kualitas yang ditawarkan.

    Saat dibuka, pengunjung Pasar Gianyar sempat berdatangan. Namun setelah menanyakan harga, kebanyakan balik kanan tanpa belanja. Diduga sembako yang ditawarkan nilainya masih standar, sehingga pembeli langsung meninggalkan lokasi dan menyebar ke areal pasar. Kalaupun ada satu dua pembeli, hanya membeli dengan jumlah sedikit. “Harganya relatif sama. Di pasar murah ini, produknya hanya menang kemasan,” ujar Wayan Wenti.

    Disebutkan, meski terlihat lebih murah, harga sembako yang ditawarkan di pasar murah itu tidak banyak membantu. Karena selisihnya sekitar Rp 1000. Jika dibandingkan dengan harga di pasar tradisional relatif sama. Bahkan untuk pembelian dalam jumlah tertentu, harganya bisa didapat lebih murah. “Komuditasnya terbatas dan harganya masih bersaing, untuk apa repot-repot bawa belanjaan banyak,” terang pengunjung lainnya Ni Made Sutama.

    Ketut Suasta staf bidang Komersil perum Bulog Bali, mengakui jika pihaknya tidak terlalu banyak membawa stok barang karena harga-harga di pasar cenderung stabil. Artinya harga dari Bulog tidak terlalu jauh berbeda dengan harga di pasaran hanya berbeda kisaran Rp.1.000 hingga Rp.2.000 saja untuk beberapa jenis sembako seperti beras, gula ataupun minyak goreng.

    Baca Juga:  Dibayangi Kematian Mendadak! Peternak Bebek di Gianyar Was-was

    Diungkapkan jika pihaknya hanya menyediakan beras premium kemasan 5 kg dijual dengan harga Rp.50.000, beras premium 10 kg seharga Rp. 98.000, beras premium 25 kg dijual dengan harga Rp. 245.000. Sedangkan untuk beras kualitas medium pada pasar murah kali ini hanya dijual dalam kemasan 5 kg seharga Rp. 42.500. selain beras juga dijual minyak goreng dalam kemasan 1 liter Rp.12.000, gula putih Rp.12.500 per kg dan tepung terigu Rp. 8.000 per Kg. “Bawang merah dan bawang putih, kami tidak menyediakan karena harga kedua komoditas tersebut dipasar cenderung stabil,”ungkapnya.

    Baca Juga:  Tradisi Melasti Se-Desa Adat Blahbatuh

    Sementara Kepala Bidang Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar, Ni Wayan Adnyaningsih mengatakan, kegiatan pasar murah ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Pemkab Gianyar menjelang hari raya.

    Apalagi menurut Adnyaningsing, selain Nataru pada Desember ini di Bali banyak sekali terdapat hari raya yang membutuhkan pengeluaran biaya yang tidak sedikit. Pihaknya berharap, semoga dengan adanya pasar murah ini masyarakat bisa terbantu, terutama untuk kebutuhan sembako. “Semoga pasar murah ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar, tapi tetap dengan kualitas terjamin,” pungkas Wayan Adnyaningsih. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi