PendidikanTabanan

Gelombang II Untuk SMA/SMK Dibuka, Sekolah Swasta di Tabanan Menangis

    TABANAN, Kilasbali.com-Dibukanya pendaftaran gelombang II untuk SMA/SMK lewat Surat Edaran (SE) dari Provinsi, membuat sekolah swasta di Tabanan menangis. Banyak siswa yang tergerus dan meninggalkan sekolah swasta karena ada kesempatan lari ke negeri. Sehingga pencapaian jumlah siswa menurun tidak sesuai target.

    Seperti yang dialami SMK Nasional yang ada di Jalan Rama Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. Saat ini hanya 38 siswa yang didapat, padahal saat pendaftaran ada sekitar 78 orang siswa. Jadi yang kabur ke negeri sekitar 40 orang. “Harusnya dapat dua kelas sekarang belum bisa pastikan karena sifatnya masih fluktuatif,” ujar Kepala SMK Nasional I Ketut Susila, Rabu (11/7).

    Dikatakan kaburnya para siswa ke sekolah negeri karena sekolah negeri kembali membuka pendaftaran gelombang II sesuai SE dari provinsi. Dan disamping memang minat siswa sekarang lebih condong ke sekolah SMA. Serta diberlakukan sistem zonasi ini. “Karena kami hanya pelaku, tidak bisa melarang siswa untuk menuruti minat, jadi sekarang masih memberikan kesempatan jika ada siswa yang pindah ke negeri,” terangnya.

    Namun ia memprediksi siswa yang sudah diterima sebanyak 38 orang ini tidak akan pindah. Karena sudah membayar uang pakian sebesar Rp 1.600.000 per orang. Disamping siswa juga telah mengikuti Masa Pengenalasan Lingkungan Sekolah (MPLS).

    Baca Juga:  Aspirasi Petani Milenial Dukung Made Urip Maju Tabanan I

    Dari jumlah 38 siswa yang terdaftar terbanyak memilih jurusan di teknik sepeda motor. Meskipun ada jumlah jurusan yang dibuka seperti teknik pembangunan, teknik komputer, akomodasi perhotelan dan tata boga. “Dari kelima jurusan yang dibuka semua ada peminatnya tetapi dengan jumlah sedikit-sedikit terbanyak yang teknik sepeda motornya,” beber Susila.

    Menurut Susila jelas saja dengan perginya sebagian siswa membuat para guru sedikit kecewa padahal sekolah swasta juga mempunyai peran ikut mencerdaskan anak bangsa. Selain itu ada sekitar 38 guru yang mengajar kebanyakan honorer perlu perhatian dalam membayarkan honor mereka. “Tetapi kami untung, pihak yayasan membantu,” imbuhnya.

    SMK Nasional Tabanan memiliki daya tampung 165 orang dengan 5 rombel, per rombel rencanya diisi 36 orang sesuai peraturan Dapodik. Hanya saja sekarang hanya 38 orang ia belum bisa pastikan akan dibagi berapa kelas. “Tunggu pembelajaran efektif tanggal 16 Juli mendatang, jika ada 36 dibuat satu kelas, lebih dari 36 dibuat dua kelas. Yang jelas peraturan Dapodik mengajar per kelas bisa 3 orang, kurang tiga orang baru tidak bisa,” tegasnya.

    Baca Juga:  Gerombong Pembuat Genteng di Tabanan Kebakaran Saat Ditinggal Mandi

    Pencapain jumlah siswa tahun ajaran 2018 tidak sesuai target juga dirasakan oleh SMK Triatmajaya. Padahal yang mendaftar mencapai 391 orang, tetapi yang datang hanya 221 orang. “Dan pencapain ini menurun, tahun lalu kami dapat siswa sebanyak 303, dua tahun lalu sebanyak 370, sekarang sangat menangis,” jelas Kepala SMK Triatmajaya I Gede Putu Adhi Putera Negara.

    Dan ia pun mengatakan siswa yang tidak datang ke SMK Triatmajaya karena mereka diterima disekolah negeri sejak dibukanya pendaftaran gelombang ke II. “Jadi mereka masih ada kesempatan untuk daftar ke negeri, sehingga hampir semua sekolah menangis,” bebernya.

    Oleh karena itu dari jumlah sebanyak 221 orang itu akan dibagi menjadi 6 kelas. Dan ia pun berharap tidak ada lagi siswa yang pindah karena sekolah swasta juga mempunyai peran yang sama dengan sekolah negeri. Padahal SMK Triatmajaya memasang target 360 dengan jumlah 10 kelas sesuai daya tampung. “Mudah-mudahan tidak ada yang pindah lagi,” tegasnya.

    Baca Juga:  Ditinggal Mudik, Warung di Kerambitan Dibobol Maling

    Sementara itu Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi di Tabanan, I Ketut Sudarma mengatakan tahun pembelajaran 2018 ini belum ada laporan sekolah swasta yang sampai tidak mendapatkan siswa. “Mereka semua dapat, tetapi kami masih menunggu data pasti terkait jumlah,” jelasnya.

    Kata dia, MPLS untuk SMA/SMK di Tabanan akan berlangsung tanggal 16 Juli mendatang. Memang beberapa sekolah sudah ada yang melakukan pra MPLS sebelum pembukaan resminya dilakukan tanggal 16 Juli mendatang. “Tergantung sekolah nanti mengkemas, yang jelas MPLS dilakukan sampai 3 sampai 4 hari,” tandas Sudarma. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi