BirokrasiDenpasar

Gubernur Koster Akan Bangun Budaya Bali Dengan Konsep Khusus Yang Tumbuh Dari Akar Masyarakat Bali

    DENPASAR, Kilasbali.com-Budaya Bali merupakan salah satu elemen terpenting bagi setiap aspek kehidupan masyarakat Bali. Budaya menjadi nafas kehidupan orang Bali, menyatu dengan adat dan agama Hindu, tumbuh menjadi sebuah tradisi yang digelar secara turun temurun, keunikan yang dikagumi oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara. Oleh karena itulah, kedepan pelestarian dan pembangunan budaya, adat, tradisi, dan agama di Bali harus dirancang dan dilaksanakan berlandaskan konsep yang tumbuh dari akar kehidupan masyarakat Bali, disamping konsep pelestarian yang diterapkan pemerintah pusat.

    Demikian penegasan yang disampaikan Gubernur Bali saat menghadiri dan meresmikan pelaksanakan Pesamuhan Agung Kertha Semaya Trah Dalem (KSTD) Provinsi Bali dan sosialisasi buku Manca Agung Trah Ida Dhalem Shri Aji Tegal Besung di Gedung Ksirarnawa, Art Centre, Denpasar, Minggu (11/11/2018).

    Baca Juga:  Lewat Kolaborasi Lokal dan Internasional Perdana, Syrco BASÈ Gelar 'Collection I'

    “Budaya, adat, tradisi, agama, dan kearifan lokal yang tumbuh di masyarakat adalah elemen terpenting kehidupan Bali. Melalui visi-misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang kami usung, pembangunan dan pelestarian elemen-elemen ini akan kami utamakan, harus dibangun dengan serius, punya konsep sendiri, disamping konsep nasional yang dilaksanakan oleh pusat. Karena kita yang tahu budaya, adat, tradisi dan agama kita, jadi kita yang tahu dimananya yang harus kita bangun,” tegas Koster seraya menyatakan salah satu rencana tersebut sudah direalisasikan berupa pelestarian busana adat Bali dan aksara Bali yang diatur dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 dan Nomor 80 Tahun 2018.

    Sementara itu terkait kegiatan pasemetonan, Koster menyampaikan apresiasinya yang diharapkan dapat mendukung pembangunan Bali. “Pasemetonan sangat bagus untuk membangun jati diri, integritas, moral dan kompetensi kramanya, dan ini akan memperkuat unsur-unsur masyarakat Bali secara keseluruhan untuk selanjutnya secara bersama-sama membangun Bali dan mendukung program-program yang dilaksanakan pemerintah dalam menciptakan masyarakat Bali yang maju, bahagia secara sekala-niskala,” pungkasnya.

    Baca Juga:  Produk Inovasi Civitas INSTIKI Menyita Perhatian Wali Kota Denpasar di DTIK Festival 2024!

    Disisi lain, Pengageng Ageng KSTD Provinsi Bali Drs. Dewa Made Suamba Negara, M.,Si menyatakan Pesamuhan kali ini merupakan yang ke 9 semenjak pertama kali dilangsungkan tahun 2009. Adapun program utama yang dilaksanakan yakni secara vertikal berjanji menjaga kebesaran nama KSTD, dan secara horizontal yakni menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan mendukung pelaksanaan program-program pemerintah. Melalui momen tersebut, Ia berharap kedepan pemerintah bisa lebih memperhatikan pelestarian budaya Bali dan utamanya bisa menyebarluaskan hasil-hasil dokumentasi sejarah Bali melalui pendidikan formal maupun non formal guna menambah wawasan generasi muda Bali. “Selama ini belum ada program pemerintah yang menempatkan kajian sejarah Bali, kami berharap kedepan bisa dirancang. Dokumentasi-dokumentasi atau apa pun bentuknya tentang Bali bisa diperbaharui, atau yang dalam bentuk lontar diterjemahkan, untuk selanjutnya disebarluaskan melalui bangku sekolah, ini akan menambah wawasan para generasi muda sekaligus pelestarian budaya dan sebagainya yang kita miliki,” ujarnya.

    Baca Juga:  Dukung Kesejahteraan Nelayan, DPRD Tabanan Perjuangkan Lobster 100 Gram Bisa Dijual

    Acara Pesamuhan yang dirangkaikan dengan acara bedah buku Manca Agung Trah Ida Dalem Shri Aji Tegal Besung tersebut, yang dihadiri Wagub Cok Ace, dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, juga diisi dengan pembacaan puisi oleh Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster, sebagai salah satu bentuk perhatiannya terhadap seni dan budaya Bali. (amo/*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi