Ekonomi BisnisGianyarSosial

Hanya 1,5 Jam, Pasar Gotong-royong PDIP Gianyar Ludes Diserbu Pembeli

    GIANYAR, Kilasbali.com – Para tengkulak yang kerap mencari celah di Pandemi Covid-19, kini ruang geraknya semakin sempit. Terlebih pemerintah hingga partai politik gencar menggelar pasar murah yang steril dari tangan-tangan tengkulak yang kerap memainkan harga.

    Seperti halnya Pasar Gotong-royong Krama Bali yang digelar serentak, Jumat (7/8/2020) pagi. Pedagang di Pasar Gotong royong yang digelar di Sekretariat PDIP Gianyar, merasa paling bersyukur, karena dangannya ludes dalam hitungan 1,5 jam.

    Mulai pukul 06.30 WITA, Jalan Pasung Grigis, depan Sekretariat DPC PDIP Gianyar langsung berubah menjadi Pasar Gotong-royong Krama Bali. Warga sekitar pun langsung berdatangan karena sehari seblumnya mereka sudah mendapatkan informasi dari media sosial. Tanpa jeda, pedagang pun langsung sibuk melayani pembeli. Dalam hitungan 1,5 jam, pedagang sudah mula kehabisan barang dagangannya.

    “Saya benar-benar bersyukur, padahal stok ikan yang saya bawa banyak dan semuanya habis terjual,” ungkap pedagang ikan asal Lebih, Bu Wayan Sudani.

    Baca Juga:  Bupati Tabanan Sampaikan Rekomendasi DPRD Tabanan Atas LKPJ TA 2023

    Sudani pun mengaku lebih beruntung berjualan di Pasar Gotong-royong di PDIP ini, karena pengunjung yang sebagaian besar anggota dewan dan konstituenya ini, sukanya main borong dan tidak nawar lagi. Belum lagi, banyak masyarakat yang dibelikan cuma-cuma. “Memang di pasar ini, kami jualnya langsung ke pengunjung, jadi lebih murah karena tidak melalui perantara pengepul,” terang Sudani.

    Sekretaris DPC PDIP Gianyar I Ketut Sudarsana mengatakan melalui pasar Gotong-royong Krama Bali ini pihaknya ingin membantu petani dan nelayan. Khususnya ditengah pandemi Covid-19, mereka menjadi kalangan yang merasakan dampak signifikan.

    “Tidak hanya sektor pariwisata, petani dan nelayan kita sendiri juga secara tidak langsung menerima dampaknya, karena kemarin banyak sektor pariwisata seperti restoran hotel yang memburu produksi petani, tetapi sekarang itu agak sepi,” bebernya didampingi Ketua Komisi IV DPRD Gianyar Ni Made Ratnadi dan Ketua Panitia Pasar Gotong Royong Krama Bali, I Wayan Sudiartana.

    Baca Juga:  Sendratari Kolosal ‘Ki Barualis’ Meriahkan HUT Kota Gianyar

    Politisi yang juga Ketua Fraksi PDIP Gianyar ini menegaskan petani dan nelayan tidak boleh diabaikan. Mereka yang selama ini termarjinalkan harus mulai disejahterakan, terutama dalam upaya pemulihan ekonomi. “Kami konsisten urusan memberdayakan masyarakat terutama untuk kalangan seperti petani dan nelayan. Bahkan acara pasar Gotong-royong Krama Bali ini akan diadakan setiap bulan, karena kita menangani petani tidak cukup pada hari ini saja, apalagi ditengah covid,” katanya.

    Produk lokal yang dijual pedagang ini pun langsung laku. Sebab di pasar dadakan ini dijual dengan harga yang relatif murah. Sudarsana mengatakan harga yang lebih murah itu karena konsumen langsung membeli ke nelayan dan petani, jadi tidak melewati tengkulak. “Pasar gotong royong ini jauh lebih murah dibandingkan pasar yang lain, karena tengkulak terpotong disini, jadi petani dan nelayan langsung memperdagangkan hasil produksi sendiri,” tandasnya.

    Ketua Komisi IV DPRD Gianyar Ni Made Ratnadi menghimbau seluruh masyarakat untuk membeli hasil produksi lokal khususnya dari nelayan dan petani. Hal ini penting guna memulihkan perekonomian Bali dan Gianyar pada khususnya. “Para petani yang mau menjual produksi lokal boleh datang kesini, dan masyarakat juga marinkita membeli hasil produksi lokal petani dan nelayan kita,” kata politis yang juga Bendahara DPC PDIP Gianyar ini. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi