GIANYAR, Kilasbali.com – Hampir dua tahun tak bertemu, para siswa rupanya harus mengingat-ingat teman sekelas, terlebih teman beda kelas. Sementara para orang tua siswa, meski direpotkan dengan persiapan anaknya.
Kendati demikian, mereia merasa bersyukur dan berharap pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan secera permanen.
Tumpukan kendaraan saat jam antar dan jemput siswa di sejumlah sekolah dasar dan SMP, kembali mewarnai suasana pagi, Senin (20/9/2021).
Khususnya siswa kelas I maupun II SD, para orang tua pun harus mengantarkan anaknya hingga ke dalam kelas lagi. Karena selama hampir dua tahun mereka tidak pernah bertenu rutin lagi dengan teman-teman sekelasnya.
“Anak saya baru kelas II SD. Karena sejak masuk SD tak pernah belajar di sekolah, maka nggak sempat menganal seluruh teman-teman sekelasnya. Yang di kenalnya hanya yang kebetulan bertetangga,” ungkap salah satu orangtua siswa di Gianyar, Ibu Marni.
Meski para orang tua harus mengeluarkan biaya dan waktu untuk mempersiapkan sekolah anaknya, para orang tua umumnya menyambut baik PTM ini. Terlebih orang tuabsiswa kelas I dan II merasa kesulitan untuk mengajar baca tulis.
“Memamg ada yang terpaksa dibantu dengan mengikuti program binbingan belajar, tapi biayanya kan lumayan. Terlebih saat pandemi ini banyak orang tua siswa yang kehilangan pekerjaan. Saya harap PTM ini dilaksankan secara permanen seperti sebelum pandemi,” harapnya.
Kepala SDN 1 Abianbase, Gianyar, Ketut Mertami menyebutkan PTM disambut baik oleh siswa, guru dan orang tua siswa. Disebutkan, dari sebelumnya pihaknya sudah didesak untuk PTM, namun karena kebijakan PTM dari Disdik, pihaknya angkat tangan.
Diakui pula sisa kelas II saat ini sebagiannya belum bisa baca tulis dengan lancar, mengingat pembelajaran dengan online dan orang tua siswa kewalahan mendampingi anak, apalagi kedua ortu bekerja.
Sementara Kepala SMP N 1 Blahbatuh, Dewa Made Bawa menyebut siswa lebih pagi ke sekolah, karena antusias belajar. Dirinya juga berharap PTM bisa berjalan permanen, sehingga transfer ilmu kepada siswa bisa maksimal.
Disebutnya di sekolahnya terdapat 1.483 siswa dengan 33 kelas dan 57 pendidik. “Kami juga didesak orang tua siswa agar PTM permanen, bahkan hari ini tidak ada guru dan siswa yang absen,” terangnya
Secara terpisah, Kadisdik Gianyar, I Wayan Suradnya menyebutkan dirinya bersama jajaran berkeliling melakukan pemantauan ke sekolah SD dan SMP. Dari Pantauannya, disebutkan positif atau berjalan lancar.
Bahkan dirinya disambut orang tua siswa, dan diharapkan PTM bisa dengan permanen. “Khusus untuk SD kelas I dan II, orang tua siswa meminta Disdik agar melakukan PTM permanen. Alasannya, orang tua siswa kewalahan mengajar anaknya, apalagi mengajar menulis dan membaca tingkat dasar,” ungkapnya.
Sedangkan untuk SMP, khusus untuk pelajaran eksakta ada beberapa kendala, mengingat pembelajaran eksakta lebih efektif dengan tatap muka.
Ditegaskannya, untuk prokes wajib mendapat pengawasan ketat dari guru, dan di sekolah wajib ada sarana prokes. “Semua sekolah sudah lengkap, bahkan siswa yang masuk sudah dicek suhu,” jelasnya. (ina/kb)