TABANAN, Kilasbali.com-Riset pelaksanaan pilgub 2018 oleh IKIP Sarawati Tabanan cukup mengejutkan. Hasilnya, telah terjadi pergeseran prilaku pemilih dari pemilih ideologis ke pemilih rasional pragmatis atau transaksional. Hal itu terungkap dalam pemaparan hasil riset pilgub Bali yang dilakukan oleh IKIP Saraswati Tabanan, di Kantor KPU Tabanan, Jumat (14/9/2018).
Pemaparan hasil riset itu dibuka oleh Ketua KPU Tabanan Luh Darayoni didampingi komisioner KPU Tabanan I Gede Putu Weda Subawa dan Luh Made Sunadi.
Tim peneliti dari IKIP Sarawati Tabanan yang diketuai Prof Nyoman Karmini dan Dr Made Kerta Adhi menjelaskan, penelitian dilakukan selama satu bulan. Turun ke 30 Desa yang tersebar di 10 kecamatan. Setiap kecamatan diwakili 3 Desa. “Dipilih 3 desa di setiap kecamatan dengan katagori partisipasi pemilih terendah, sedang dan tertinggi,” jelasnya. Dari 30 desa itu dia meneliti sebanyak 400 sample di 30 desa yang diteliti. Dari kusioner yang sebar yang terdiri dari berbagai item, calon yang paling banyak dipilih adalah calon
yang betul betul merealisasikan janji janji politiknya.”Contohnya janji membantu pembangunan bale banjar dan memang benar direalisasikanya,” tandasnya. Dan yang paling rendah dipilih adalah calon yang mengedepankan etnis atau ras dalam kampanye.
Komisioner KPU Tabanan I Gede Putu Weda Subawa mengatakan penetilitan itu merupakan program dari KPU Bali dalam pelaksanaan Pilgub Bali. “ Tabanan mendapatkan tema perilaku pemilih,” tandasnya. Hasil penelitian ini akan dikirim ke KPU Bali untuk digabung dengan hasil penelitian lain dari seluruh Bali.
Selaih dihadiri peserta dari partai politik, pemaparan hasil riset pilgub Bali 2018 juga dihadiri oleh mahasiswa perguruan tinggi yang ada di Tabanan yakni STISIP Margarana, Universitas Tabanan dan IKIP Saraswati, Kesbangpol, Kepolisian dan Bawaslu Tabanan. (*KB).