DENPASAR, Kilasbali.com – Ikan Cupang merupakan bisnis yang bisa bertahan di masa pandemi Covid-19 ini. Mulai dari anak-anak hingga penghobi, kini banyak yang berburu ikan Cupang.
Pedagang ikan Cupang di Pasar Satria Denpasar, Toni mengatakan trend memelihara ikan Cupang ini berawal dari munculnya pandemi Covid-19.
“Awal corona trend memelihara ikan Cupang ini muncul. Mungkin karena anak-anak harus diam di rumah, sehingga ikan ini dipilih untuk mengusir bosan,” katanya, Minggu (29/11/2020).
Harga ikan yang dijual pun bervariasi, mulai Rp 10 ribu hingga Rp 300 ribu untuk jenis tertentu seperti jenis Giant, Blue Ring, dan Avatar.
Ikan Cupang jenis Giant, Blue Ring, dan Avatar ini memiliki harga cukup mahal karena bisa berkembang cukup besar, dengan ukurannya sampai 8 cm. Untuk mempercantik warna, dirinya juga menambahkan daun ketapang pada wadah ikan.
“Daun Ketapang ini untuk mempercantik warna ikan. Biar lebih mengkilat,” sebutnya.
Memelihara ikan Cupang, menurut Toni tidak sulit. Cukup ditempatkan di wadah yang kecil dengan diberi air secukupnya, dan diberi makan seperti pelet atau jentik.
Ia mengaku, dalam sehari bisa menjual 25 sampai 30 ekor, untuk ikan Cupang yang murah. Sedangkan yang mahal penjualannya bersifat musiman.
“Paling banyak pembelinya anak sekolah, sedangkan ikan jenis Giant biasanya khusus penggemar saja,” ungkap pria asal Jember ini.
Toni mengaku penjualan ikan selama masa pandemi ini agak sepi, sedangkan asesoris dan pakan ikan cukup stabil.
“Harapannya ekonomi segera pulih lagi , dan penjualan tidak sepi,” pungkasnya.(sgt/kb)