CeremonialSeni BudayaTabanan

Iring-iringan Melasti Karya Agung Pengurip Gumi Kembali Ke Pura Luhur Batukau

    TABANAN, Kilasbali.com – Setelah melakukan perjalanan selama empat hari dan menempuh jarak kurang lebih 90 KM, iring-iringan Pemelestian serangkaian Karya Agung Pengurip Gumi Pura Luhur Batukau, Wongaya Gede, Penebel, Tabanan, kembali (budal) ke Pura Luhur Batukau, Sabtu (1/2/2020). Setelah sebelumnya, Jumat (31/1/2020) mererepan di Pura Bale Agung Tengkudak, Penebel.

    Meskipun melakukan perjalanan yang lama dan cukup melelahkan, iring-iringan krama yang mengiringi sesuhunan dalam prosesi melasti tetap antusias ngaturang ayah. Tiba sekitar jam 13.00 WITA, iring-iringan disambut dengan ritual pemendak agung. Bahkan hujan pun kembali ikut menyambut kedatangan iring-iringan sesuhunan dan pemedek seperti saat prosesi pemelastian di Pura Luhur Tanah Lot, Beraban, Kediri.

    Baca Juga:  Tahun Ini Tabanan Kebagian Program Digital Talent Scholarship

    Nampak Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bersama Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, didampingi Ketua DPRD Tabanan, Sekda beserta jajaran OPD di lingkungan Pemkab Tabanan, turut nyaksi ritual tersebut.

    Mereka-pun sangat antusias menyambut kedatangan iring-iringan ida sesuhunan dan krama pengiring meskipun tidak sebanyak seperti saat prosesi awal pemelastian.

    Karena Sesuhunan atau Ida Bhatara yang budal ke Pura Luhur Batukau adalah iring-iringan Sesuhunan Ida Bhatara Batur Salahan, Sesuhunan Ida Bhatara Luhur Batukau, dan Sesuhunan Ida Bhatara Pucak Kedaton.

    Sedangkan Pecalang Agung Tengkudak budal di Pura Bale Agung Tengkudak. Ida Bhatara Luhur Tambawaras, Ida Bhatara Luhur Muncaksari, Ida Bathara Luhur Besikalung, dan Ida Bhatara Luhur Pucak Petali kembali (budal) ke Pura masing-masing.

    Setelah sebelumnya iring-iringan atau barisan Pemelastian di barisan pertama adalah barisan Pecalang Agung Tengkudak, kemudian Ida Bhatara Batur Salahan, Ida Bhatara Luhur Batukau, Ida Bhatara Pucak Kedaton, Ida Bhatara Luhur Tambawaras, Ida Bhatara Luhur Muncaksari, Ida Bathara Luhur Besikalung, dan Ida Bhatara Luhur Pucak Petali.

    Baca Juga:  Dua Tahun Tak Kebagian, DPRD Tabanan Perjuangkan DAK untuk Nelayan

    Dalam perjalanan menuju Tanah Lot, iring-iringan melakukan peristirahatan di beberapa Pura di jalur pemelastian.

    Diantaranya, Pura Puseh Desa Adat Wongaya Gede, Pura Bale Agung Desa Adat Tengkudak, Pura Bale Agung Desa Adat Wanasari, Pura Persimpangan Tuakilang, Pura Puseh lan Desa Adat Kota Tabanan (mererepan), Pura Puseh Desa Adat Demung, Pura Luhur Dangin Bingin Beraban, dan Pura Luhur Tanah Lot.

    Karya Agung Pengurip Gumi Pura Sad Kahyangan Jagat Bali Luhur Batukau memiliki lingkup yang cukup luas. Diantaranya, konsep Pura Sad Kahyangan Jagat Bali, konsep Segara-Gunung, Konsep Purusa Predana, Konsep Penyucian Alam Semesta, Konsep Tri Kono, Konsep Bhakti Yoga, Konsep Dunia Pertanian, Konsep Sad Kertih dan Konsep Karma Yoga. (*/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi