PeristiwaTabanan

Jembatan Jebol Saat Kerja Bakti, Dua Orang Petani Tewas Tertimbun Reruntuhan

    TABANAN, Kilasbali.com-Dua orang petani Subak Palian, Banjar Puseh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, tewas tertimbun material jembatan yang jebol saat melakukan kerja bakti pengurugan jembatan, selasa (7/5/2019). Kedua korban berhasil dievakuasi pada waktu yang berbeda dengan kondisi meninggal dunia.

    Berdasarkan informasi di lapangan, peristiwa itu bermula ketika sekitar pukuk 07.00 Wita, krama subak Palian tengah melakukan kerja bakti pengurugan jembatan Dayang yang menghubungkan Banjar Puseh dengan Banjar Bunyuh, Desa Perean, Kecamatan Baturiti, Tabanan.

    Namun tiba-tiba badan jembatan jebol dan menggerus lima orang krama subak yang ada diatasnya yakni I Wayan Dampuk (60), I Wayan Topok (55), I Wayan Sider (58), I Ketut Sudana (50) alias Pak Aris dan I Wayan Budi (50). Beruntung I Wayan Dampuk yang juga Kelian Subak Palian berhasil selamat, begitu pun dengan Wayan Topok dan Wayan Sider. Sedangkan Sudana dan Budi tertimbun material jembatan.

    Selanjutnya krama subak dan masyarakat mencoba mengevakuasi korban dan akhirnya berhasil mengevakuasi Sudana sekitar pukul 08.00 Wita, sayangnya nyawa Sudana tidak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia di RS Semara Ratih, Luwus. Sedangkan korban I Wayan Budi berhasil dievaluasi sekitar pukul 12.37 Wita dalam keadaan meninggal dunia.

    Menurut salah satu saksi yang ikut melakukan kerja bakti, I Wayan Sumerta (53), pada saat kerja bakti dari jumlah anggota subak 80 orang, ada sekitar 40 anggota subak sudah hadir. Dimana pada saat kejadian dirinya bersama beberapa temannya sedang bekerja menarik tanah untuk menimbun jembatan, karena ada perbaikan dimana sebelumnya jembatan agak sedikit curam dan rencananya mau ditinggikan dengan cara menggurug badan jembatan dengan tanah selanjutnya mau dicor kembali. Dimana pada saat itu dirinya mendengar ada suara seperti ada sesuatu yang patah dan bergetar, ternyata badan jembatan ambruk. Dimana pada saat kejadian ada lima orang yang berada di atas jembatan, dari lima orang tersebut dua orang berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan tiga orang lagi tertimbun reruntuhan jembatan dan tanah urug. Namun beruntung dari tiga orang tersebut salah satu korban hanya tertimbun sampai sepaha dan berhasil diselamatkan oleh warga. “Saat jembatan jebol ada lima orang yang bekerja diatas jembatan, tapi yang ikut tergerus ada 3 orang, dimana dari tiga orang yang tertimbun salah satu korban hanya tertimbun sampai di paha, yaitu Bapak I Wayan Dampuk kemudian berhasil diselamatkan,” jelasnya.

    Baca Juga:  35 Warga Binaan Lapas Tabanan dapat Remisi Idul Fitri

    Hal senada juga disampaikan oleh Kelian Dinas Banjar Puseh, Desa Perean, I Nyoman Suda, yang ditemui di lokasi. Menurutnya dari lima orang yang ada diatas jembatan, dua orang berhasil menyelematkan diri yakni Wayan Topok dan Wayan Sider yang memanjat untuk bisa naik ke atas. Sedangkan tiga orang lagi yakni I Wayan Dampuk, Ketut Sudana dan Wayan Budi langsung terjatuh dan tertimbun material. “Korban Wayan Dampuk sudah tertimbun tanah setinggi lutut orang dewasa tapi berhasil selamat, sedangkan korban Ketut Sudana ini tertimbun tanahnya sangat dalam, dan Wayan Budi terhimpit beton jembatan,” ujar I Nyoman Suda.

    Pada saat kejadian warga subak hanya mampu mengevakuasi I Ketut Sudana sekitar pukul 08.00 Wita. Pada saat korban sempat dilarikan ke RS Semara Ratih Luwus, namun dinyatakan meninggal dunia. “Korban I Ketut Sudana tadi sempat dibawa ke RS Semara Ratih, namun korban dinyatakan sudah meninggal dunia, dan sekarang jenazahnya sudah dibawa ke rumah duka,” tambahnya.

    Baca Juga:  172 Negara Akan Terlibat Dalam WWF Ke-10 di Bali

    Ditambahkan Suda, pada saat kejadian warga subak hanya mampu mengevaluasi korban I Ketut Sudana, sedangkan korban I Wayan Budi masih tertimbun reruntuhan. Karena terbatas peralatan dan kondisi medan yang berat kemudian warga meminta bantuan kepada petugas untuk membantu melakukan evakuas korban. Atas laporan tersebut kemudian warga dibantu oleh pihak kepolisian Polsek Baturiti, TRC BPBD Tabanan, dan jajaran Muspika Baturiti pun langsung turun ke lokasi untuk melanjutkan pencarian terhadap Wayan Budi. Dimana akhirnya I Wayan Budi berhasil dievakuasi sekitar pukul 12.30 Wita, dalam kondisi tidak bernyawa. Kemudian jazad korban langsung dibawa ke rumah duka

    Baca Juga:  Aspirasi Banteng Tabanan Soal Bacagub, Antara Koster-Giri dan Koster-Ace

    Menurut Suda, Jembatan Dayang sendiri merupakan jembatan yang sudah ada sejak tahun 2012 lalu dimana pembangunannya melalui program PNPM Mandiri yang sumber dananya dari Dana Desa. Selain menghubungkan antar bankar, jembatan tersebut juga alternatif menuju SMAN 1 Baturiti. “Dulu jembafannya dari bambu kemudian sekitar 5 tahun lalu abru dibuat jembatan dari dana desa,” jelas Suda.

    Namun karena jembatan cukup curam dan ada kerusakan dibeberapa bagian, maka jembagan hendak diperbaiki dengan menggunakan dana desa sebesar Rp 150 juta. Karena untuk membangun jembatan baru lagi, pihaknya tidak mampu lantaran keterbatasan anggaran. Dan sejak satu minggu yang lalu warga Banjar Puseh pun mulai bergotong royong membersihkan jembatan. “Kemarin seluruh warga Banjar Puseh sudah kerja bakti, hari ini hanya krama subak saja. Jadi biar jembatannya tidak menurun tajam makanya mau diurug, dan maunya mengecek apakah beton penyangga jembatan masih dipakai atau tidak, tetapi ternyata jembatannya jebol, tidak menyangka akan terjadi musibah begini,” imbuhnya. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi