Gianyar

Karya Nangluk Merana di Pantai Lebih Terapkan Prokes Ketat

    GIANYAR, Kilasbali.com – Prosesi keagamaan adalah kewajiban umat yang penting dijalani. Salah satunya Karya Nangluk Merana yang digelar di Pesisir Pantai Lebih, Gianyar, Senin (14/12/2020).

    Umat Hindu di seluruh  Kabupaten Gianyar pun berdatangan untuk memohon keselamatan di tengah pandemi Covid-19 ini.

    Lantaran potensi penyebaran Covid-19 sangat tinggi, protokol kesehatan (Prokes) pun wajib dilaksanakan panitia dan diawasi secara ketat pula oleh aparat kepolisian.

    Sejak subuh, umat sudah berdatangan untuk melakukan persembahyangan di Pantai Lebih. Namun, kali ini persembahyangan dibatasi panitia dan wajib memakai masker.

    Tampaknya pula Personil Satpol Air Polres Gianyar beserta jajaran keliling mengimbau tertib prokes. Beberapa umat yang tidak membawa masker pun dihadang panitia dan diminta untuk membeli masker.

    Baca Juga:  Pilkada 2024, KPU Tawarkan Posisi PPK

    Bendesa Adat Lebih I Wayan Wisma, mengungkapkan, terkait Karya Nangluk Merana di Pantai Lebih, merupakan gelaran upacara yang diselenggarakan oleh Pemkab Gianyar.

    Pihaknya selaku Desa Adat yang mempersiapkan prosesinya. Yang membedakan pelaksanaan kali ini adalah penerapan protokol kesehatan.

    “Jumlah yang terlibat dibatasi agar tidak berkerumun. Pemedek yang datang wajib mentaati protokol kesehatan,” jelasnya.

    Mengenai tujuan diselenggarakannya Karya Nangluk Merana, adalah untuk  memohon keselamatan alam semesta beserta isinya.

    Dalam kondisi Pandemi Covid-19, umat juga memohon keselamatan agar  wabah virus mematikan ini segera berlalu.

    Sehingga dengan adanya Upacara Nagluk Merana inilah diharapkan dapat memberikan keselamatan lahir dan batin sebagaimana dijelaskan dalam sastra Lontar Purwaka Bumi.

    Di samping itu tujuan ritual tersebut juga untuk memohon berkah kesuburan.

    Baca Juga:  Sendratari Kolosal ‘Ki Barualis’ Meriahkan HUT Kota Gianyar

    Terlebih lagi, dalam pergantian sasih ini harus dimaknai dengan baik, dilaksanakan dengan lascarya, ngaturan bakti dan banten, memohon keselamatan agar terjadi penetralan kesimbangan sesuai dengan ajaran dan Lontar Cuda Mani.

    Pada kesempatan ini, anak-anak pesisir  juga kebagian rejeki karena mereka menawarkan jasa untuk membantu pemedek nunas toya segara.

    Anak-anak ini pun mendaptkan upah beragam mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10.000. Menurut Bendesa, pemandangan anak-anak nunas toya segara itu sudah biasa.

    Pihaknya malah khawatir, jika justru umat yang turun langsung nunas toya segara, karena rentan terhempas ombak atau terpeleset.

    Baca Juga:  Pameran Bonsai di Lapangan Tulikup Gianyar

    Melihat aktivitas anak-anak ini, Kasatpol Air Polres Gianyar Iptu Wayan Antariksawan mengaku selalu mengawasi.

    Sebab diyakini, anak-anak ini sudah memiliki keahlian otodidak berenang. “Kita tetap awasi bersama Balawista. Terutama jika ada yang terlalu ke tengah,” jelasnya.

    Tidak saja saat Nangluk Merana, selama pandemi Covid-19 ini personil Satpol Air Polres Gianyar selalu patroli di pesisir pantai kawasan Gianyar. .

    Khusus dalam prosesi  Nangluk hari ini, sebutnya ada 4 Pantai yang kita atensi. Pantai Lebih, Masceti, Pering dan Purnama.

    “Kami tetap priorotaskan pengawasan ketat pelaksanaan  prokesnya,” pungkasnya. (ina/dx)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi