Gianyar

Kasus Babi Mati di Gianyar Negatif ASF

    GIANYAR, Kilasbali.com – Kasus kematian babi di Gianyar ternyata negatif terjangkit African Swine Fever (ASF) sebagaimana penyebab kematian babi massal di kabupaten lainya. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitia di laboratorium yang samplenya diambil dari kematian Babi peternakan Desa Kluse, Payangan.

    Seizin Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar melalui Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Fetrinear (Keswan Kesmas Fet) Dinas Pertanian Gianyar, I Made Santi Arka Wijaya menyampaikan, hasil penelitian laboratorium, babi yang mati di Desa Kluse, negatif virus ASF.

    Baca Juga:  Menghilang Empat Hari, Pria Ini Ditemukan Tak Bernyawa di Saluran Irigasi

    “Mudah-mudahan kasus tidak berlanjut lagi, kematian babi ini, yang di kluse itu kekurang asupan kalsium karena menyususi” ujarnya, Rabu (5/2/2020).

    Sementara hasil sample matinya babi di daerah lainya pihaknya hanya sifatnya menunggu dari provinsi. Lantaran jika belum ada hasil dari provinsi tidak akan bisa diumumkan. Pertimbangan diprovinsi banyak, ada yang minta jangan di umumkan ada yang ingin diumumkan.

    Baca Juga:  Curi Motor di Bengkel, Pria Ini Ditangkap Polisi

    Karena banyak kepentingan, tidak hanya untuk peternak , tapi juga menyakungkut harga dipasaran. “Ada yang ingin di umumkan sebelum galungan, ada yang minta setelah kuningan,” jelasnya, sembari menjelaskan Pemerintah pasti akan memikirkan kepentingan yang lebih luas.

    “Kita tidak ingin seperti didaerah lain. Bercermin di Medan, Sumatra Barat. Satu saja babi mati dikandangnya, semua babi disamping-sampingnya harus dimusnahkan. “Babi yang mati di Gianyar itu kebanyakan dari peternak rumahan, yang notabennya kandang kurang terawat, sehingga bila Kondisi babi lemah lebih cepat diserang virus,” ujarnya.

    Sesuai intruksi, pihaknya masih mengajukan disinfektan, karena persediaan disinfektan sudah minim karena telah terpakai untuk penanganan flu burung. “kami masih mengajukan penambahan disinfektan ke provinsi, untuk menambah persediaan,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi