DenpasarOpiniTokoh

Kemenangan Cara Berpikir

    DENPASAR, Kilasbali.com – Kebetulan ataukah Takdir? Bisa saja terjadi. Yang penting saatnya sekarang adalah mengenal dan mendekatkan diri kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, serta berpikir baik, berbudi pekerti luhur dan beretika dalam perbuatan.

    Hidup yang kita miliki dan jalani saat ini hanya sekali dan sebentar. Oleh karena itu, selagi masih ada waktu dan kesempatan maka dengarkanlah suara hati nurani dan pilih-pilah dengar suara lingkungan sekitar yang sesuai hati nurani masing-masing.

    Tidak ada kemenangan cara bertindak tanpa kemenangan cara berpikir. Karena kemenangan cara berpikir mengandung kecerdasan, kebahagiaan dan kebijaksanaan yang membentuk inspirasi. Dari inspirasi akan melahirkan aspirasi, dari aspirasi mewujud sejati menjadi partisipasi, baru kemudian menjadi tindakan atau perbuatan.

    Ada proses sebelum hasil. Proses yang tidak butuh analisa kemenangan karena proses mengalir apa adanya sesuai pikiran-pikiran seorang pemenang. Apakah kebetulan ataukah takdir? Sekalipun ada HTAG yakni Hambatan, Tantangan, Ancaman, Gangguan dalam proses, tetapi jika sudah menang cara berpikir, maka HTAG akan hancur pada waktunya tatkala hasil menunggu di akhir.

    Baca Juga:  Saksikan "Pokémon Regional League 2023-24 Indonesia Vol.3" di Bali

    Karena itu, bertindak tidak butuh kemenangan, bertindak hanya butuh adil dan keadilan yang bijaksana. Bertindak tidak butuh Kemenangan karena yang dibutuhkan hanyalah kepastian. Kepastian yang sesuai dengan hati nurani, budi pekerti, etika dan kebutuhan serta memastikan bahwa orang lain merasa aman, nyaman, bahagia, terlindungi dan terayomi sejahtera saat kita bertindak.

    Baca Juga:  Sendratari Kolosal ‘Ki Barualis’ Meriahkan HUT Kota Gianyar

    Tidak membuat orang lain cemas, tertekan, tertindas, terancam, teraniaya, tersingkirkan dan terpuruk saat kita bertindak.

    Sekali lagi, bertindak tidak butuh kemenangan, karena bertindak hanya butuh keadilan yang bijaksana. Tidak ada pecundang dihasilkan dalam bertindak karena yang dihasilkan dalam bertindak adalah karma atau hasil perbuatan.

    Jika sudah bertindak adil bijaksana, kemudian bisa memperhatikan, mengemong dan melayani dengan baik dan tulus orang lain, orang-orang sekitar dan rakyat, maka karma atau hasil perbuatan pun akan adil untuk kita, dan kita bijak menyikapinya. Seperti itulah kemenangan cara berpikir.

    Baca Juga:  Peringatan Weton sebagai Ungkapan Rasa Syukur

    Oleh: Kabid Trantib Satpol PP Provinsi Bali, Komang Kusumaedi/IKK

    Back to top button

    Berita ini dilindungi