DenpasarPolitik

Koster Gagas Hutan Negara Dikelola Desa Adat

    DENPASAR, Kilasbali.com-Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) memiliki gagasan agar hutan milik negara bisa diberdayakan untuk kesejahteraan rakyat. Caranya, hutan milik negara itu diserahkan pengelolaannya kepada desa adat sekitar.

    Ia mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada prinsipnya ingin memberdayakan masyarakat pesisir dengan memanfaatkan hutan milik negara. “Pengelolaannya diserahkan kepada desa adat. Ini akan saya manfaatkan betul. Di Bali ini kan banyak hutan negara, tapi tidak produktif, tidak dimanfaatkan dengan baik,” kata Koster saat tatap muka dengan Kelompok Nelayan Simbar Segara Pemogan, Denpasar.

    Baca Juga:  Karena Ini KPU Belum Umumkan Caleg Lolos

    Menurutnya, jika hutan negara yang tidak produktif itu dimanfaatkan pengelolaannya untuk masyarakat, maka ia yakin kesejahteraan bisa dicapai desa adat. “Kalau dikerjasamakan dengan desa adat itu bisa menjadi pemasukan bagi warga,” tuturnya.

    Pada saat sama, kepada masyarakat pesisir dalam hal ini nelayan, Koster memiliki gagasan untuk membuat sentra pasar ikan dan industri olahan perikanan. “Untuk pasar kita gagas sentra tematik perikanan di wilayah pesisir. Di situ akan dibuatkan khusus sentra perikanan,” ujarnya.

    Baca Juga:  Produk Inovasi Civitas INSTIKI Menyita Perhatian Wali Kota Denpasar di DTIK Festival 2024!

    Jika terpilih kelak sebagai gubernur, Koster akan mengeluarkan peraturan agar hasil tangkapan nelayan mendapatkan harga pantas. “Tujuannya agar memberikan keuntungan kepada nelayan kita. Ikan tangkapan nelayan ini nantinya bisa disalurkan ke sentra perikanan, ke restoran dan hotel-hotel. Kami akan buatkan aturan mengenai perdagangan kelompok nelayan dengan pasar. Ini akan memberi perlindungan nelayan kita agar dia bisa mendapatkan hasil yang layak,” tegas Koster.

    Baca Juga:  Golkar-Gerindra di Tabanan Kebagian Jatah Wakil Ketua DPRD

    Nelayan, Koster melanjutkan, adalah kelompok Marhaen yang selama ini setia dalam barisan PDI Perjuangan. “Kami akan prioritaskan. Pemberdayaan masyarakat pesisir Bali kami pikirkan,” tutur dia. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi