DenpasarPolitik

KPU Denpasar Gelar Seminar Nasional Pilkada Berintegritas di Tengah Pandemi Covid-19

    DENPASAR, Kilasbali.com – KPU Kota Denpasar menggelar Seminar Nasional bertajuk “Pilkada Tahun 2020 yang Berintegritas di Tengah Pandemi Covid-19” di Ina Sindu Beach, Senin (16/11/2020).

    Seminar nasional menghadirkan narasumber Prof. Teguh Prasetyo anggota DKPP RI dan Ketua KPU Bali, I Dewa Agung Gede Lidartawan.

    Seminar juga dihadiri Paslon Walikota Denpasar beserta tim kampanye. Seminar juga digelar secara daring.

    Ketua KPU Kota Denpasar I Wayan Arsa Jaya mengatakan Pilwali 2020 ditengah pandemi merupakan sebuah tantangan, dan bukan hal yang memberatkan. Lebih tepat disebut ada tambahan dan bukan hal berat karena Pilwali ini untuk membangun optimisme.

    Baca Juga:  Golkar-Gerindra di Tabanan Kebagian Jatah Wakil Ketua DPRD

    “Tidak cukup dengan komitmen, KPU sebagai penyelenggara didukung juga semua pihak. Dalam hal ini ada parpol, paslon, pemerintah, dan masyarakat. Dibutuhkan jalinan tangan dan kebersamaan dalam hal ini. Integritas saja tidak cukup. Pilwali ini harus bermartabat,” sebutnya.

    Sementara itu, Ketua KPU Bali Dewa Agung Gede Lidartawan, apresiasi paslon yang tidak mencetak Alat Peraga Kampanye karena sudah disediakan oleh KPU.

    Lidartawan menambahkan, jumlah DPT di Bali 1.971.425 pemilih dengan jumlah TPS 5.649.

    Baca Juga:  Ini Upaya Pemkot Denpasar Tekan Inflasi di Bulan Ramadan

    Ia mengajak masyarakat tidak takut ke TPS karena ada 15 hal baru di TPS yakni : 500 pemilih per TPS, pengaturan kedatangan, dilarang berdesakan, tidak bersalaman, mencuci tangan, masker, sarung tangan, pelindung wajah, alat tulis sendiri, tisu kering, KPPS sehat, cek suhu tubuh, desinfeksi TPS, tinta tetes, dan bilik khusus.

    Sedangkan Anggota DKPP RI Prof. Teguh Prasetyo mengatakan sebelum ada negara, sudah dilengkapi oleh hukum saat Tuhan menciptakan dunia. Manusia sebagai mahluk yang mulia sehingga diciptakan hukum. Manusia bermartabat dan diberi kebebasan untuk berpikir.

    “Pilkada adalah pergantian kepemimpinan secara bermartabat. Boleh menang dalam pilkada asal dengan cara bermartabat dan tidak curang. Atau dengan cara memanusiakan manusia,” ucapnya.

    Baca Juga:  Produk Inovasi Civitas INSTIKI Menyita Perhatian Wali Kota Denpasar di DTIK Festival 2024!

    Prof. Teguh juga menyatakan Pilkada dalam situasi sulit ditengah pandemi Covid-19 tetap dilakukan dengan protokol kesehatan. Dalam perhelatan pemilu jangan sampai menggoyang sendi persatuan dengan isu Sara.

    “Indonesia ini plural tapi diikat dengan satu Pancasila,” sebutnya.(sgt/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi