GIANYAR, Kilasbali.com – Sentra kerajinan tangan di Desa Tegalalang, Ubud, Gianyar mengalami kelesuan pembeli, padahal mereka telah melakukan kreasi dan inovasi terhadap hasil karya tangannya. Sayangnya, diduga karena tidak adanya pembinaan seperti yang dilakukan di kawasan pengerajin Perak di Celuk ,Sukawati, para pengerajin inipun sepi pembeli.
Pj. Perbekel Tegallalang, Dewa Gede Agung Pastika menyampaikan, di Tegallalang sektor kerajinan kayu, berupa patung pulasan cat dan kerajinan patung lainnya mengalami kelesuan. Hal ini dimungkinkan karena pasar sudah jenuh dengan patung yang samaaa dari tahun ke tahun.
Sehingga menurutnya, beberapa pengerajin mulai melakukan kreasi dengan menciptakan produk seni baru. “Ada yang membuat kerajinan dengan kaleng bekas, kayu sampah laut atau kerajinan kaca tuang cair,” sebutnya, Kamis (14/11/2019).
Pihaknya pun berharap, di desa ini dilakukan pembinaan seperti di Sukawati. Sehingga pengerajin bisa eksis mengikuti selera pasar. Mengingat pasar luar negeri selalu membutuhkan inovasi dan kreasi baru untuk dijual kembali.
“Perajin kami di Tegalalang juga butuh pembinaan, bagaimana cara ekspor dan pemasaran produk melalui web dan sebagian dari perajin sudah pasarkan lewat online, namun jalan sendiri-sendiri,” katanya. (ina/kb)