PariwisataTabanan

Libur Natal dan Galungan, DTW Tanah Lot Diserbu Pengunjung

    TABANAN, Kilasbali.com-DTW Tanah Lot tetap menjadi primadona saat musim liburan. Walaupun jika di flashback sebelumnya kunjungan sempat terpengaruh dengan adanya bencana alam seperti dampak Erupsi Gunung Agung yang masih terasa di awal tahun, Gempa di Lombok, Gempa dan Tsunami di Palu, serta praktik ilegal agen turis Tiongkok beberapa waktu yang lalu. Namun musim liburan kali ini sudah terlihat lonjakan kunjungan, karena sekolah-sekolah pada umumnya sedang musim liburan, yang mendongkrak kunjungan ke kawasan yang terkenal dengan pura dan sunsetnya ini. Selain itu Natal kali ini bersamaan dengan rangkaian Hari Suci Galungan yakni Penampahan Galungan. Jadi selain wisatawan yang memang sengaja berlibur, umat hindu juga banyak yang melakukan persembahyangan ke Pura Tanah Lot.

    Manajer Operasional DTW Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana mengatakan, kenaikan jumlah kunjungan mulai terlihat awal minggu ketiga bulan Desember yakni dimulainya musim liburan sekolah. Dari data yang tercatat jumlah kunjungan dari Januari sampai tanggal 24 Desember 2018 kemarin sudah mencapai angka 3.243.320. Namun kalau dari target kunjungan sudah tercapai pada bulan sebelumnya. ” Selama menjelang liburan Natal dan Tahun Baru ini, kami juga telah mengadakan rapat kordinasi dengan pihak terkait seperti Kepolisian Resort Daerah Kabupaten Tabanan. Rapat bersama menjelang musim libur panjang Natal dan Tahun baru itu dilakukan agar bisa lebih siap dalam menyambut datangnya libur panjang. Sebab, dari tahun ke tahun cukup tinggi tingkat kunjungan wisata di DTW Tanah Lot selama musim libur panjang,” ungkap Toya Adnyana.

    Baca Juga:  Diprediksi Meningkat Kunjungan Wisatawan ke Tanah Lot Selama Bulan Ramadan

    Toya Adnyana juga mengatakan, kalau pengunjung yang berkunjung ke DTW Tanah Lot berasal dari berbagai daerah. Para pengunjung ini kebanyakan berasal dari kota besar, seperti kota Jakarta, Malang, Surabaya, Makasar dan Solo. Hal ini dapat diketahui dari nomor polisi kendaraan atau mobil yang digunakan. “Mereka rata-rata dari luar kota yang sedang menikmati masa liburan panjang mereka,” tambah Toya.

    Meski terjadi kenaikan cukup signifikan, pihaknya memastikan seluruh sarana dan prasarana yang ada di kawasan DTW Tanah Lot dapat mencukupi untuk menerima kedatangan pengunjung yang berasal dari berbagai daerah apalagi dengan didukung infrastuktur yang sudah lebih tertata rapi dan areal parkir yang lebih memadai.

    Baca Juga:  Inflasi Tabanan Naik Jadi 3,78 Persen, Bupati Sanjaya Instruksikan Operasi Pasar Reguler

    Untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung selama liburan ini, maka dari pihak Manajemen Operasional Daya Tarik Wisata Tanah Lot yang dibantu oleh Pecalang Desa Pakraman Beraban dan aparat kepolisian selalu siaga mengawasi dan mengatur jalannya lalu lintas serta parkir kendaraan. Selain itu untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, juga sudah disediakan pos lilin di pintu masuk Daya Tarik Wisata Tanah Lot. Selain itu pihak Operasional juga mengantisipasinya dengan memasang rambu-rambu petunjuk yang lebih mendetail dan unit CCTV selalu stand by untuk menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan.

    Selain itu, untuk menyambut Tahun Baru 2019, pihak Manajemen Operasional DTW Tanah Lot menggelar Open House selama 3 hari yakni mulai tanggal 30-31 Desember 2018 1 Januari 2019 di depan kantor manajemen operasional DTW Tanah Lot. Kegiatan Open House ini sebagai ungkapan terimakasih kepada para pelaku pariwisata khususnya yang telah memberikan dampak ekonomis kepada DTW Tanah Lot dan sekaligus sebagai ajang promosi DTW Tanah Lot. Mereka akan disuguhi free minuman dan snack serta merchandise khusus dari pengelola.

    Keramaian liburan di DTW Tanah Lot tentunya membawa berkah tersendiri bagi para pedagang. Seperti halnya Made, salah satu pengrajin tato temporary di kawasan pasar DTW Tanah Lot. Menjelang hari liburan sekolah, stand tato temporarynya ramai dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. “Kalau seminggu kemarin kebanyakan para pelajar Jawa yang mampir. Selain itu Taiwan dan India juga masih lumayan,” ungkapnya.

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gandeng Bulog, Siapkan 32 Ton untuk Operasi Pasar

    Walaupun banyak pesaing, namun Made selalu percaya bahwa setiap orang sudah memiliki rejeki masing-masing, jadi dia tidak terlalu memikirkan persaingan. Karena semuanya adalah rekan-rekannya juga. Dan semua pedagang di kawasan DTW Tanah Lot sudah mempunyai grup-grup tersendiri dan aturan main yang sudah disepakati. Hal inilah yang menyebabkan mereka disiplin dan teratur, selain itu karena rasa memiliki mereka juga ikut menjaga keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi