GIANYAR, Kilasbali.com – Maestro seni lukis Srihadi Soedarsono dan istrinya, Siti Farida Nawawi memperkenalkan Restaurant Shrida, Taste of Ubud yang terletak di ujung Jalan Bisma, di kampung seni Ubud, Sabtu (28/6/2019) malam.
Dalam pembukaaan yang dihadiri maestro seni, seniman, kolektor dan tokoh seni di Ubud ini, juga memperkenalkan makan malam dengan menu lokal berpadu eropa dalam suasana kedamaian. Menariknya, tempat ini juga terbuka bagi komunitas seni sebagai media interaksi dan silahturahmi.
Di balik Shrida yang merupakan singkatan dari Srihadi-Farida, memberi warna baru dalam dunia kulineer di kampung seni Ubud.
“Tempat ini benar-benar unik dan kami sebagai elemen seni di Ubud langsung merasa nyaman dan damai. Kami yakin inspirasi sang maestro di resto ini akan memberi sentuhan karya seninya, sehingga tempat ini memberi kras kedamaian,” ungkap Pande Suteja Neka yang hadir pada kesempatan itu.
Srihadi Soedarsono dan Siti Farida Nawawi dihadapan para undangan mengaku sangat bahagia karena dapat berkumpul dengan para seniman dan maestro, khususnya di Ubud. Srihadi yang kini usianya sudah 88 tahun dan farida 77 tahun memang sudah lama tinggal di Ubud dan merasa sebagai bagian dari masyarakat Ubud, sehingga harus memberi andil dalam perkembangan pariwisata setempat.
Dengan memanfatkan lahan studioanya, pasangan ini memperkenalakan sentuhan baru di dunia kuliner, di mana restoran yang dihias beberapa mahakarya serta buku buku tentang sang maesero ini, mencoba mengangkat menu lokal dalam kemasan modern. “Bahan-bahannya pun dengan mudah didapatkan di Pasar Umum Ubud atau pasar tradisonal lainnya. Namun untuk taste-nya, pastinya berbeda karena dikolaboras dengan gaya Eropa,” ujarnya.
Tidak sekedar tantangan menggoyang lidah, resto ini juga memberi ruang sebagai tempat ngumpul komunitas seni di Ubud untuk berdiskusi maupun bersilahturahmi. Para undangan pun optimis, resto ini akan memperkaya warna rasa kuliner di Ubud. Sekaligus mendukung upaya organisasi pariwisata dunia atau United Nations World Tourism Organization ( UNWTO) yang akan menetapkan Ubud sebagai destinasi gastronomi berstandar global. (ina/kb)