PariwisataTabanan

Megawati Tutup Tanah Lot Art & Food Festival #2

    TABANAN, Kilasbali.com – Tanah Lot Art and Food Festival #2, yang berlangsung selama tiga hari dari sabtu (18/8/2018), secara resmi ditutup, oleh Presiden RI ke-5, Megawati Soekarno Putri, senin (20/8/2018). Selain itu juga hadir, Guruh Soekarno Putra, Ketua DPRD Provinsi Bali, Nyoman Adi Wiryatama, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, hadir juga Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta, Nyonya Bintang Puspayoga, serta undangan lainnya.

    Festival yang sudah dua kali diselenggarakan ini, selain untuk ajang promosi menarik jumlah kunjungan wisatawan ke Tabanan, juga sebagai wadah untuk melestarikan seni budaya yang ada di Tabanan, serta mengangkat fotensi lokal di Tabanan, terutama kuliner khas yang ada di Tabanan agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.

    Dengan adanya Tanah Lot Art and Food Festival #2, terbukti jumlah kunjungan wisatawan ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot meningkat dratis, selama tiga hari kegiatan Tanah Lot Art & Food Festival #2 berlangsung. Yakni, dari pembukaan pada Sabtu (18/8/2018), hingga penutupan pada Senin (20/8/2018), pengunjung membludak bak lautan manusia memadati kawasan tersebut. Dimana penyelenggara festival menargetkan kunjungan sebanyak 55.000 wisatawan selama festival, dan jauh meningkat dari festival pertama pada tahun sebelumnya, yang mampu menyedot pengunjung hingga sebanyak 45.000 wisatawan.

    Pada kesempatan tersebut, Megawati Soekarno Puyti, yang didaulat untuk menutup festival mengungkapkan, dirinya sebenarnya diminta untuk membuka festival ini. Namun karena pada hari tersebut ada undangan Pembukaan Asian Games dari Presisden Jokowi maka dirinya tidak bisa hadir, dan berjanji akan hadir pada penutupan Festival. “Maunya saya yang membuka. Namun karena saya diminta untuk menyaksikan Asian Games oleh presiden, Jadi saya bilang sama Eka (Bupati Tabanan, red) tidak bisa membuka, dan berjanji akan menutup festival,” katanya.

    Baca Juga:  Aspirasi Petani Milenial Dukung Made Urip Maju Tabanan I

    Ditambahkan Presiden RI ke-5 ini, Bali harus membuat even secara terus menerus. Karena setiap ada orang asing bertemu dengan dirinya, selalu membandingkan Bali dengan Hawai. “Jangan namanya saja Bali tapi kultur tidak menunjukan ke aslinya. Dan kultur itu harus dibuat masyarakat, bukan layaknya di hotel, tetapi spontannitas diciptakan masyarakat. Itulah yang selalu saya pikirkan. Makanya setiap pemerintah Daerah membuat aturan selalu memberikan masukan. Orang asing boleh datang kesini, akan tetapi jangan menjadi orang Bali,” sebutnya.

    Baca Juga:  Bale Saka Enam di Kerambitan Kebakaran saat Pemiliknya Terlelap Tidur

    Sebelumnya, Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, hari pertama festival mampu menyedot pengunjung hingga 50.000 orang. Wisatawan dan rakyat tumpah ruah penuh sesak di Tanah Lot. Bahkan, saat dirinya mau keluar dari areal festival, membutuhkan waktu hingga dua jam. “Rakyat tumpah ruah, dagang cendol, dagang tipat, semua dapat rejeki. Bahkan saat tarian kolosal yang melibatkan 1800 penari, tak menyangka dapat rekor MURI dunia,” katanya seraya berharap dengan adanya festival ini, Tabanan yang memiliki motto, yakni Tabanan Serasi bisa terwujud.

    Sementara itu terkait jumlah kunjungan, Manager DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana mengatakan, tiket masuk yang terjual untuk hari pertama hampir mencapai 12.000, sedangkan di hari kedua mencapai 13.000. Sedangkan untuk hari terahkir belum diketahuinya. “Hari pertama untuk pengunjung mencapai lebih dari 60.000. namun tiketnya terjual 12.000,” ujarnya seraya mengatakan, hasil dari festival ini sendiri tidak serta merta dapat dilihat saat ini saja.

    Baca Juga:  Mobil Bak Terguling dan Nyemplung ke Got di Jalur Denpasar-Gilimanuk

    Sesuai dengan tema, yakni Art & Food Festival (seni dan kuliner, red), dalam festival ini juga mementaskan berbagai seni dan budaya ciri khas Tabanan. Mulai dari barong kuluk, janger, okokan, jauk manis, bondres, serta berbagai seni dan budaya lainnya. Sedangkan untuk kuliner, juga menyajikan berbagai olahan masakan khas Tabanan, mulai dari olahan kuir, kakul, blayag, bakso babi, mujair, serta olahan khas Tabanan lainnya. Dimana sebelumnya pada pembukaan festival ini, mementaskan Tari Rejang Sandat Ratu Segara sebagai ikon yang melibatkan sebanyak 1800 penari dan meraih Museum Rekor Indonesia (MURI). (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi