DenpasarHukum

Menjelang Dideportasi, Polda Bali Cek Kesehatan 63 WNA Kasus Penipuan Online Internasional

    DENPASAR, Kilasbali.com– Tim Gabungan Mabes Polri dan Polda Bali berhasil mengamankan 63 Warga Negara Asing (WNA) yang terlibat dalam kasus penipuan online jaringan internasional. Mereka ditangkap secara bersamaan di empat TKP yang ada di wilayah Badung dan Denpasar pada Kamis (11/1/2018) lalu. Usai ditangkap, satu per satu diperiksa Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali.

    Dari 63 WNA itu, 55 orang diantaranya diketahui berkewarganegaraan Tiongkok dan 8 orang WN Taiwan. Selama di Bali, mereka melakukan penipuan terhadap sesama warganya yang berada di China. Terkait tindak lanjut kasus ini, Polda Bali sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan Kepolisian Tiongkok.

    Baca Juga:  Ngrombo Demi Pembangunan Terintegrasi di Bali

    Sebagai wujud pelayanan dan kepedulian terhadap para tersangka, Polda Bali melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 63 WNA tersebut. Mereka diperiksa secara rutin oleh dokter dan tenaga medis dari Bid Dokkes Polda Bali di Gedung Direktorat Sabhara Polda Bali, Senin (29/1/2018).

    Tidak hanya pelayanan kesehatan, Polda Bali juga memberikan bantuan sosial kepada 45 tahanan laki-laki dan 18 wanita itu, berupa pakaian, celana, sandal, perlengkapan mandi dan berbagai kebutuhan lainnya sebelum dideportasi ke negaranya untuk menjalani proses hukum. Penyerahan bantuan sosial dilakukan oleh Analis Kebijakan Muda Bidang Sunluhkum Bidkum Polda Bali, AKBP Agustina Tareck, S.H.

    Baca Juga:  AMP NKRI dan ILDI Bali Gelar ‘Kartini Berdansa’ Lestarikan Warisan Budaya Nusantara

    Disela-sela kegiatan tersebut, Direktur Reskrimsus Polda Bali Kombes Pol. Anom Wibowo, S.I.K., M.Si. memberikan motivasi agar para tersangka segera menyadari perbuatannya. “Saya berharap setelah menjalani seluruh proses hukum, kalian akan cepat menyadari kesalahan yang sudah diperbuat. Saya tidak ingin diantara kalian ada yang melakukan tindakan yang melawan hukum lagi yang dapat merugikan banyak orang,” pesannya. (Rls/*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi