GIANYAR, Kilasbali.com – Krama Banjar Kembengan, Desa Tulikup, Gianyar yang sedang menggelar rapat (paruman) tiba-tiba bubar pada, Rabu (12/8/2020) malam.
Mereka dikejutkan dengan musibah kebakaran. Sebuah bangunan di pabrik dupa didapati sudah diselimuti api, dan sejumlah pegawai yang malam itu sedang kerja lembur, berhamburan menyelamatkan diri. Tidak ada korban dalam musibah ini, namun kerugian material yang ditimbulkan mencapai Rp 80 Juta.
Malam itu, sejumlah karyawan di perusahaan dupa, sedang kerja lembur. Entah apa yang terjadi tiba-tiba alat oven yang dibuat secara manual itu, tiba-tiba meledak dan menyemburkan api besar. Dalam hitungan menit, api langsung menyambar seluruh bangunan tempat oven itu.
“Saya saat itu sedang di bangunan sebelah, tiba-tiba teman saya teriak kebakaran. Apinya langsung besar, saya dan teman-teman lain pun lari sambil teriak kebakaran juga,” ungkap Komang salah seorang karyawan setempat.
Disebutkan, terjadi kesalahan di mesin pengering dupa. Intensitas api tiba-tiba membesar dan mengakibatkan kebakaran. “Waktu api membesar itu kami sempat panik dan berhamburan menyelamatkan diri,” ujarnya.
Begitu juga warga banjar yang sedang ada paruman di Balai Banjar yang tak jauh dari pabrik ini, ikut bubar untuk memberi pertolongan, lanjut menghubungi Petugas Damkar.
Pemilik, Pabrik, Ibu Made Santiari (30) menyampaikan terima kasihnya kepada warga banjar dan petugas pemadam kebakaran. Sebab, berkat kerja cepat petugas, api dapat segera dipadamkan dan tidak sampai merembet ke bangunan lain.
“Yang terbakar cuma pengovenan itu saja. Mesin oven ini baru beberapa minggu selesai dibuat. Mungkin ada yang salah pada mesinnya,” katanya.
Kasatpol PP serta Damkar Gianyar, I Made Watha, atas laporan musibah itu, pihaknya telah menerjunkan dua unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi. Proses pemadaman pun dilakukan selama tiga puluh menit.
“Petugas kami memang harus fokus pada penyelamatan bangunan di sekitar, sembari menghalau titik api. Dari pendataan sementara, kerugian materiil mencapai Rp 80 juta. Tidak ada korban dalam musibah ini,” jelasnya singkat. (ina/kb)