TabananTokoh

Pantau Daring, Sanjaya Puji SMPN 1 Tabanan

    TABANAN, Kilasbali.com – Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Bali, lembaga pendidikan pun terpaksa merubah sistem pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pembelajaran dilakukan dengan sistem dalam jaringan (daring) alias online.

    Untuk memastikan sistem daring berjalan dengan lancar, Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya turun langsung memantau ke SMPN 1 Tabanan, dan menemui para guru di sekolah ini, Selasa (2/3/2021).

    “Saya ingin melihat secara lebih dekat proses belajar mengajar daring di sekolah. Seperti apa dilakukan, serta apa kendala dihadapi sejauh ini pihak sekolah,” ujarnya.

    Menurut dia, hasil dari pengamatannya itu, proses belajar dengan sistem daring telah berjalan dengan luar baik. Dirinya pun memuji inovasi dan juga terobosan yang dilakukan sekolah ini.

    Baca Juga:  DPRD Tabanan Dorong Percepatan Realisasi Desa Presisi

    “Kepala sekolah aktif menanyakan kepada siswa terkait kendala dalam pelajaran daring. Misalnya ketika ada murid yang tidak mengikuti proses belajar secara berturut-turut, maka kepala sekolah menayakan secara langsung kepada anak didiknya terkait apa alasan tidak mengikuti proses pembelajaran ini,” tuturnya.

    Dirinya mencontohkan, sempat ada murid tidak pernah mengikuti proses pembelajaran secara daring beberapa hari lamanya.

    Ternyata saat didatangi langsung ke rumah tersebut, murid seorang anak yatim dan sama sekali tidak memiliki HP.

    Baca Juga:  Ini Dia Juara PLN Journalist Awards 2023 untuk Peliputan di Bali

    Selanjutnya di rapatkan oleh pihak sekolah, yang hasilnya murid yatim tersebut dibelikan HP oleh pihak sekolah.

    Selanjutnya sampai saat ini murid tersebut dapat mengikuti proses belajar secara Daring dengan baik. “Ini merupakan terobosan luar biasa,” tegasnya.

    Sanjaya tak menampik bahwa dalam proses daring terjadi beberapa kendala.

    Khususnya berkaitan sinyal jaringan terkadang mengalami naik turun. Akan tetapi, kondisi tersebut tidak berlangsung.

    “Itu wajar, melihat luasan wilayah Tabanan begitu luas, bisa saja memang jaringan mengalami ganguan. Karena kemungkinan ada anak didik bertempat tinggal di luar kekuatan sinyal jaringan tersebut menjangkaunya,” pungkasnya. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi