GIANYAR, Kilasbali.com – Keberadaan Pasar Semabaung, Blahbatuh, Gianyar yang dulunya dikenal sebagi pasar hewan, kini semakin ditinggalkan. Pedagang hewan semakin sedikit, dan pembeli pun beralih ke sentra-sentra penjualan ternak di pedesaaan atau langsung ke Pasar Bringkit, Mengwi, Badung.
Seiring perkembangan pemukiman yang semakin padat, keberadaan Pasar Semabaung pun dinilai tidak refensentatif lagi sebagai Pasara hewan. Sementara Pasar Relokasi Sukawati di Banjar Gelumpang, Sukawati yang lokasinya jauah dari pemukiman dinilai lebih ideal.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Gianyar, Ngakan Putu Readi menyebutkan sampai saat ini Pasar Semebaung masih difungsikan sebagai Pasar Hewan di Gianyar. Diakuinya pasar ini memang kurang representatif, mengingat berada di tengah pemukiman penduduk dan tempatnya relatif sempit.
“Itu Pasar Hewan Semebaung leading sektornya di Disperindag, untuk pasar hewan kondisinya memang sudah tidak representatif,” lempar Ngakan Readi, Selasa (20/4/2021).
Dikatakannya, Pemkab Gianyar berkeinginan membangun pasar hewan yang representatif dan tidak dekat dengan pemukiman penduduk.
Namun, pihaknya masih kesulitan mencari lahan yang representatif itu, karena harus ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. “Pasar Hewan ini harus jauh dari permukiman penduduk, dan harus dilengkapi pengolahan limbah dan sampah,” ungkapnya.
Menyikapi usulan dari warga, seperti warga Banjar Gelumpang, Desa Sukawati agar menjadikan pasar relokasi menjadi pasar hewan, pihaknya akan mengkajinya.
Walau demikian, terkait kepemilikan lahan juga dipertimbangkan, sehingga saat perencanaan dan realisasi tidak menemui hambatan.
“Usulan ini akan kami teruskan, bagaimana nanti setelahnya akan diputuskan atasan. Walau demikian nanti akan ada kajian atau studi kelayakan, kalau semua persyaratan dipenuhi, maka akan berlanjut,” pungkasnya. (ina/kb)