DenpasarNews Update

Pasien Covid Meningkat, Distribusi RS Diatur

    DENPASAR, Kilasbali.com – Kadis Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya mengatakan jumlah pasien Covid-19 memang mengalami peningkatan. Untuk itu pihaknya melakukan pengaturan dalam distribusi ke rumah sakit antara pasien dengan kondisi berat, sedang, dan ringan.

    Saat ini pasien yang melakukan karantina di provinsi ada 130-an orang, isolasi mandiri 200-an orang, dan sisanya ada di rumah sakit.

    “Rumah sakit memang sudah mulai penuh ya, tapi distribusi rumah sakit kita atur,” terangnya, Sabtu (5/9/2020).

    Kadis Kesehatan Suarjaya

    Suarjaya menambahkan sekarang sudah ada tim pengendali di rumah sakit, sehingga yang berat-berat itu masuk ke rumah sakit Sanglah dan RS PTN.

    “Mulai sekarang managemen bencana sudah kita laksanakan. RS PTN dan RS Sanglah untuk yang berat-berat sedangkan yang ringan dan sedang ke rumah sakit lainnya,” imbuhnya.

    Baca Juga:  Ini Empat Kapolsek Anyar di Gianyar

    “RSBM kita tambahin 45 tempat tidur, RS Siloam dari 30 jadi 40, RS Sanglah nambah lagi 30 di Flamboyan itu. Ada juga beberapa rumah sakit swasta membuka ruang,” imbuhnya.

    Suarjaya menjelaskan, angka kesembuhan juga naik. Yang dikarantina, isolasi mandiri, di rumah sakit, semuanya diatensi sehingga kesembuhan naik.

    Sementara itu, Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan yang positif tidak semuanya sakit, positif sehat lebih baik karantina mandiri. Karena kalau dibawa ke tempat karantina psikologisnya sudah tertekan.

    Baca Juga:  Trans Studio Bali Hadirkan Show Spesial Lebaran hingga 21 April 2024

    “Pengalaman kita yang karantina mandiri kesembuhannya lebih cepat dan juga kesehatannya lebih baik,” jelasnya.

    Dewa Indra menambahkan pasien yang melakukan isolasi mandiri bisa berkomunikasi dengan puskesmas karena sudah terdata dan bisa berkomunikasi via WA .

    “Mereka terdaftar dan sudah diambil Swab-nya. Kalo ada keluhan lapor disitu,” imbuhnya.

    Dewa Indra juga menjelaskan pasien meninggal dunia rata-rata diatas 50 tahun, ini yang harus dijaga. Covid ini menginveksi yang beraktifitas di luar rumah, di jalanan.

    “Diawal yang kena kan relatif usia muda, PMI, sekarang covid sudah sampai di rumah. Di rumah ada kakek, nenek, dan orang tua, ketika ini kena kan imunnya sudah tidak sekuat anak muda, dan mereka termasuk orang yang beresiko, oleh karena itu perawatan di rumah sakit harus lebih baik,” beber Dewa Indra.

    Baca Juga:  PLN Bali Siap Sambut Arus Balik, Siaga dan Waspada di SPKLU

    Di lain sisi, terkait vaksin baik Kadis Kesehatan maupun Sekda Dewa Indra menyatakan sejauh ini belum ada.

    “Dari informasi di pusat sedang disiapkan vaksin merah putih, baru akan. Belum ada vaksinnya. Januari atau Pebruari masih uji coba, ya kita tunggu aja,” ujar Kadiskes Bali.

    “Begini ya vaksin, obat, semuanya dalam tahap uji klinis. Jadi belum ada barangnya, semua yang dibicarakan adalah nanti kalau sudah ada obatnya. Sekarang obatnya ya masker ini,” pungkas Sekda Dewa Indra.(sgt/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi