DenpasarNews Update

Pasien OTG/GR Diarahkan Karantina Mandiri, Satgas Gotong Royong Diminta Lakukan Pengawasan

    DENPASAR, Kilasbali.com – Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menerbitkan Surat Pemberhentian Sementara Karantina bagi OTG/GR/ Nakes Covid-19.

    Menanggapi hal ini, Plh Walikota Denpasar yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Made Toya mengatakan terkait terbitnya surat tersebut pihaknya masih menunggu surat resminya.

    “Karena ini sudah ada diinformasikan, saya sudah informasikan ke satgas-satgas. Saya sudah perintahkan Bu Kadis Kesehatan untuk tetap melakukan koordinasi kalau ada terjadi yang OTG-OTG ini, sehingga jangan sampai kita kirim kesana (hotel-red) nanti ditolak. Sudah saya koordinasikan ini. Bu Kadis masih terus berkoordinasi ke Provinsi sehingga bisa kita jelaskan kepada satgas-satgas kita dibawah,” jelasnya Sabtu (20/2/2021).

    “Saat ini yang diisolasi di hotel itu ditanggung oleh BNPB Pusat. Jadi menunggu sembuh semua,” imbuhnya.

    Baca Juga:  Peringatan Weton sebagai Ungkapan Rasa Syukur

    Menurutnya, nanti yang karantina mandiri diarahkan di rumah masing-masing. Jadi kewenangan satgas desa/kelurahan untuk kelompok Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Gejala Ringan (GR), sementara yang sakit tetap diarahkan ke rumah sakit.

    “Yang isolasi di hotel mungkin batasnya sampai tanggal 27 atau 28 Februari 2021.
    Agar satgas gotong royong covid-19 melakukan pengawasan di rumah masing-masing. Sedangkan pasien covid yang bergejala berat dapat dibawa ke rumah sakit rujukan,” ucapnya.

    Untuk Denpasar, Toya menambahkan ada satu hotel yakni di Ramada Hotel. Jika penuh bisa di hotel lainnya yang disediakan Provinsi untuk seluruh Bali.

    Baca Juga:  Pemprov Bali Hadir, Bantu Tiga Krama Bangli Miliki Rumah Layak Huni

    Ia juga meminta Satgas gotong royong agar memberikan edukasi kepada para pasien OTG untuk tidak keluar rumah jika melakukan karantina mandiri.

    Sedangkan untuk bantuan kepada para OTG yang melakukan karantina mandiri, Toya menyebut jika memungkinkan anggarannya tentu akan dibantu.

    “Kalau anggarannya memungkinkan Pemkot tentunya akan membantu, apakah melalui anggaran, CSR, akan kita koordinasikan. Ini sudah berjalan di 43 desa/kelurahan,” pungkasnya.(sgt/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi