DenpasarSosial

Pasutri Eks Pegawai Hotel Pingin Punya Pabrik Dupa, Amerta Siapkan Ini

    DENPASAR, Kilasbali.com – Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar (Paslon Amerta) nomor urut 2, yakni I Gede Ngurah Ambara Putra dan Made Bagus Kertha Negara kembali blusukan dan berbagi masker.

    Kali ini, Paslon Amerta menyambangi Pasar Kangkung, Subak Cuculan, di Jalan Gelogor Carik , Denpasar Selatan, Senin (16/11/2020) pagi, sembari menyerap aspirasi.

    Amerta pun menyapa dan berbincang dengan para pedagang yang ada di pasar ini. Salah satunya pasangan suami istri (pasutri), yang menjadi pedagang dupa yang ternyata sebelumnya bekerja di hotel.

    “Dulu saya bekerja di hotel jalan Double Six, Seminyak, dan suami saya bekerja di hotel kawasan Petitenget. Namun karena adanya pandemi, kami dirumahkan,” tutur Lina.

    Baca Juga:  Ini Dia Juara PLN Journalist Awards 2023 untuk Peliputan di Bali

    Dirinya pun mengaku baru menikah. “Saya asal Sidakarya dan baru mencoba jualan dupa. Dupa ini milik teman, saya dan suami bantu jualin saja,” lanjut Lina seraya dibenarkan oleh sang suami, Rama.

    Mereka juga mengaku tak mendapat sepeser pun pesangon dari perusahaan tempat bekerja sebelumnya.

    “Kami tidak mendapatkan pesangon, karena pegawai kontrak. Kebanyakan hotel itu pegawai kontrak,” katanya.

    Baca Juga:  Produk Inovasi Civitas INSTIKI Menyita Perhatian Wali Kota Denpasar di DTIK Festival 2024!

    Mereka pun berharap, pemerintah mengelontorkan bantuan untuk permodalan keberlangsungan usahanya.

    “Pinginnya kami ada bantuan permodalan dari pemerintah. Cita-cita kami pingin punya pabrik pembuatan dupa,” harapnya.

    “Karena jualan lebih bagus hasilnya, dan lebih enak. Karena kami memiliki waktu luang, sehingga bisa lebih banyak bisa berkumpul dengan keluarga,” imbuhnya.

    Menyikapi penuturan itu, Ngurah Ambara memberi apresiasi terhadap kreatifitas pasangan pengantin baru ini.

    “Mudah-mudahan cita-cita memiliki pabrik dupa segera terwujud. Jika kami terpilih menjadi Walikota kami tidak hanya melakukan pendampingan, akan tetapi permodalan hingga pemasaran siapkan. Kalau bisa, produksi mereka kita ekspor,” ujarnya.

    Baca Juga:  Masuk Bursa Cabup Tabanan, Ngurah Panji Tunggu Instruksi Partai

    Menurutnya, banyak pekerja pariwisata yang ‘banting setir’ menjadi pengusaha akibat adanya pandemi ini.

    “Jadi kita tidak boleh terlena dengan hanya sektor pariwisata saja. Untuk itu, UMKM juga harus menjadi perhatian. Karena sektor inilah yang paling mampu bertahan disegala situasi dan kondisi,” tandasnya. (jus/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi