Ekonomi BisnisGianyar

PDAM Gianyar Mantapkan Rencana Produksi Air Minum Kemasan Non Plastik

    GIANYAR, Kilasbali.com – PDAM Gianyar tengah gencar-gencarnya mempersiapkan dan memantapkan rencana memproduksi air minum dalam kemasan non plastik, untuk mendukung gerakan “go green”.

    Dirut PDAM Gianyar, Made Sastra Kencana mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menjual air minum dalam kemasan gelas atau botol plastik.

    Disebutnya, air yang dijual adalah air curah yang nantinya dijual dalam bentuk air dalam kemasan botol kaca.

    “Kita tidak menjual air kemasan gelas atau botol plastik. Ini kita jual air curah ke botol kaca,” ujarnya, Rabu (23/10/2019).

    Baca Juga:  Pemkab Tabanan Gandeng Bulog, Siapkan 32 Ton untuk Operasi Pasar

    Dikatakannya, air curah ini nantinya akan didistribusikan oleh BUMDes yang ada di Gianyar.

    Sedangkan target distribusi air curah ini, selain untuk OPD Pemkab Gianyar juga target ke hotel, restoran yang ada di wilayah BUMDes.

    “PDAM akan bekerjasama dengan BUMDes dan BUMDes memiliki kewenangan sebagai distributor, untuk usaha seperti hotel, restoran yang ada di wilayahnya,” bebernya.

    Baca Juga:  Menghilang Empat Hari, Pria Ini Ditemukan Tak Bernyawa di Saluran Irigasi

    Menurutnya, langkah ini untuk mempelopori pengurangan penggunaan plastic, baik dalam kemasan botol dan juga gelas plastic.

    Karena, selain berdampak terhadap sampah juga memiliki biaya produksi yang tinggi.

    “Air curah ini dijual lebih murah dari kemasan botol dan gelas plastik,” jelasnya.

    Made Sastra menambahkan, untuk mewujudkan rencana tersebut, anggaran yang dibutuhkan diperkirakan mencapai Rp 44 miliar lebih.

    Disebutnya, usaha air curah tersebut memerlukan modal awal yang besar, namun nantinya setelah beroperasi hanya membutuhkan biaya produksi dan biaya pemeliharaan saja.

    Baca Juga:  Pengukuhan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    “Bila terlaksanan sesuai target, dibawah 10 tahun kami yakin bisa break event point (BEP),” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi