BirokrasiDenpasarNasionalSeni BudayaTokoh

Pejuang DAK Taman Budaya se-Indonesia

    DENPASAR, Kilasbali.com – Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Dirjen Kebudayaan Republik Indonesia berhasil diperoleh Taman Budaya Bali senilai Rp1,677 miliar. Tidak hanya itu saja, berkat usulan tersebut, seluruh Taman Budaya se-Indonesia juga mendapatkan DAK, bahkan Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) dan juga Museum Bali juga kecipratan DAK dengan nominal serupa.

    Mantan Kepala UPT Taman Budaya Bali yang kini menjabat sebagai Kabid Penyelengagaraan Pelayanan Perijinan, dan Nonperijinan A, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Bali, I Gusti Agung Ngurah Diputra, SE, M.Si., mengatakan, dirinya bolak-balik ke Jakarta Bali hampir selama satu tahun untuk memperjuangkan DAK tersebut.

    “Ini demi Taman Budaya Bali, dan DAK tersebut rencananya untuk rehabilitasi gedung Mahudara Mandara Giri Bhuana (MMGB) yang sejak diresmikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Mashuri, pada 14 Februari 1973, belum pernah ada perbaikan sama sekali. Padahal di tempat ini menyimpan koleksi sekitar 930 karya seni dari maestro seniman Bali mulai dari lukisan, patung, topeng, wayang, barong dan karya seni lainnya yang bernilai sejarah tinggi,” tuturnya di Denpasar, Senin (25/2/2019).

    Lebih lanjut mengatakan, DAK tersebut dialokasikan untuk penguatan publik sebesar 65 persen. Penguatan publik ini seperti untuk pagelaran, pameran, dan workshop, sedangkan sisanya sebesar 35 persen dialokasikan untuk rehabilitasi dan revitalisasi sarana dan prasarana (sarpras). “Untuk MMGB kita anggarkan Rp150 juta,” bebernya.

    Baca Juga:  Lewat Kolaborasi Lokal dan Internasional Perdana, Syrco BASÈ Gelar 'Collection I'

    Pria asal Jembrana kelahiran Singaraja, 31 Agustus 1961 mengaku, selalu mengedepankan kebersamaan dalam setiap menjalankan tugas yang diembannya. Dengan memengang prinsip teguh, tulus ikhlas, dan tanpa beban disetiap tugas dijalankannya, ia pun diberikan kepercayaan untuk menanda tangani perizinan saat kepala dinas ke luar daerah.

    “Di mana pun saya bertugas, aturan yang saya pelajari terlebih dahulu. Karena, kalau sudah paham dan berpegang teguh pada peraturan yang ada, maka tugas-tugas yang saya emban menjadi lebih ringan. Karena, kita sudah mendalaminya,” bebernya.

    Sebelumnya, sebagai pimpinan di Taman Budaya Bali, Agung Diputra telah berhasil metata tempat perhelatan tahunan Pesta Kesenian Bali (PKB). Sampah, kebun, dan parkir di kawasan ini telah tertata dengan rapi. “Jujur saja, bahwa setiap pimpinan pasti membawa perubahan untuk menuju arah lebih baik. Kalau tidak ada yang dulu pasti pasti tidak ada yang sekarang,” ujarnya.

    Baca Juga:  Komisi IV DPRD Tabanan Ingatkan PPDB Dipersiapkan Lebih Dini

    Adapun tugas yang pernah ia emban, yakni mulai dari Bappeda Provinsi Bàli tahun 1994 s/d 2008 (14) tahun, Inspektorat Provinsi Bali 2008 sd 2010 (2) tahun, Dispenda Provinsi Bali 2010 s/d 2015 (5) tahun, Biro Organisasi 2015 sd 2017 (2) tahun, dan UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Bali 2017 s/d 2019 (2) tahun.(jus*/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi