GianyarPeristiwa

Pelajar 19 Tahun Gantung Diri di Pohon Sirsak

    GIANYAR, Kilasbali.com – Warga Banjar Taro Kelod, Taro, Tegallalang, Gianyar digegerkan dengan aksi salah seroang warga, yakni I Putu Antaro Deva (19) yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon sirsak. Dan kejadian inipun tidak patut untuk ditiru.

    Dari informasi yang berhasil dihimpun, pelajar ini telah berulangkali melakukan percobaan bunuh diri. Namun aksi nekatnya itu selalu berhasil digagalkan oleh sang kekasih. Dan akhirnya, Kamis (29/8/2019) pagi sekitar pukul  06.00 WITA, ibu korban  Ni Ketut Rapug menemukan putra sulungnya tewas tergantung kaku di pohon sirsak tua.

    Baca Juga:  Lewat Kolaborasi Lokal dan Internasional Perdana, Syrco BASÈ Gelar 'Collection I'

    Saat itu, ibu korban hendak memberi pakan babi peliharaannya di belakang  pekarangan rumahnya. Namun, belum sampai di kandang, Rapug melihat anaknya sudah dalam keadaan tergantung. Sang ibu pun berteriak histeris dan memanggil suaminya I Wayan Nyana.

    Dibantu beberapa  kerabat, pasutri inipun menurunkan sang anak dengan memotong tali plastik yang menggantung leher korban.  Dalam kondisi sudah tak bernyawa dan sudah kaku itu, lantas dipindahkan  ke  kamarnya. “Saat kami menurunkannya, kondisinya sudah kaku, “ kata Nyana dihadapaan Petugas Polsek Tegallalang yang mendatangi lokasi kejadian.

    Baca Juga:  Menghilang Empat Hari, Pria Ini Ditemukan Tak Bernyawa di Saluran Irigasi

    Dari pengakuan sang pacar NWDP (17), korban disebutkan sering mengeluh mau mengakhiri hidupnya karena ada permasalahan pribadi. Namun sayang, korban tidak mau menceritakan masalah apa yang dialaminya. Dalam beberap bulan ini, NWDP juga beberapakali memergoki korban hendak gantung diri, namun berhasil di cegahnya.

    Tidah hanya dengan cara gantung diri, korban juga pernah mencoba melakukan bunuh diri dengan cara mau menusukan keris ke tubuhnya. Dan  minggu lalu, aksi korban digagalkan saat hendak gantung diri di lokasi yang sama.

    Sementara itu, Kapolsek Tegallalang Akp Gede Sukadana mengungkapkan, selain melakukan olah TKP, pihaknya juga mendatangkan dokter dan paramedis dari  Puskesmas Tegallalang  2 untuk memeriksa tubuh korban.

    Baca Juga:  Cek Pelayanan ‘Prima’ Kantor Samsat, Kapolres Gianyar: Jangan Persulit Masyarakat

    Menurutnya, dari hasil pemeriksaan, tidak  ada tanda  tanda  kekerasan  pada  tubuh  korban dan korban diperkirakan  sudah di meninggal  4 jam sebelum ditemukan. “ Pihak Keluarga menyatakan menerima  kematian  korban  sebagai  musibah,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi