CeremonialDenpasar

Pembangunan Pelabuhan Bias Munjul Bukan Janji Politik

    KLUNGKUNG, Kilasbali.com – Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa Pembangunan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Klungkung bukan janji kampanye saat Pilgub Bali tahun 2018 lalu.

    “Ini bukan janji waktu Pilgub Bali, tapi karena ada niat yang membuat jiwa perjuangan saya tergerak,” ungkap Koster seusai melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Klungkung, Selasa (29/12/2020).

    Koster menceritakan, pembangunan ini berawal ketika di tahun 2017 dirinya menyeberang dari Sanur ke Nusa Penida dalam kegiatan sosialisasi menjadi calon Gubernur Bali.

    “Saya merasakan prihatinan karena melihat banyak masyarakat Bali hingga wisatawan mancanegara harus digendong, ada juga yang mengangkat kain celananya, hingga membuka sepatunya untuk menghindari terjangan ombak menuju speed boat,” tuturnya.

    Baca Juga:  Kanwil DJP Bali Kumpulkan Penerimaan Pajak Sebesar Rp2,24 Triliun

    Atas kondisi itu, dirinya ini sempat mengajak Wakil Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Anggota DPRD Bali, dan Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede untuk turun meninjau kondisi pelabuhan di Sanur.

    Kala itu, dirinya pun berjanji apabila menjadi Gubernur Bali, maka ia akan membangun pelabuhan di Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan dengan kemampuan jaringan pemerintahan yang dimilikinya ditingkat nasional.

    “Ternyata bersyukur rencana Pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini terwujud berkat niat baik ketemu jalan baik,” ungkapnya.

    Baca Juga:  Muliartha Kembali Dikukuhkan Sebagai Ketua PWRI Bali 2024-2029

    Lanjut dia, jalan itu ketika dirinya tahun 2019 dipanggil Presiden Joko Widodo. Di hadapan Jokowi, Koster pun melaporkan salah satun rencana pembangunan pelabuhan ini.

    Kata dia, Laporan itu direspon positif Presiden, hingga kemudian di Tahun 2020 ini langsung direalisasikan dalam jangka waktu yang cepat hingga dengan anggaran yang besar.

    “Terima kasih kepada bapak Presiden, karena pembangunan pelabuhan ini terwujud berkat perhatian beliau melalui Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi,” imbuhnya.

    Koster menambahkan, Nusa Penida ini punya daya tarik spiritual dengan adanya Pura Ratu Gede di Dalem Ped serta aktivitas masyarakat dan pariwisatanya yang sangat tinggi dari Sanur menuju Nusa Penida.

    Untuk itu, pihaknya meminta kepada PT. Nindya Karya agar proses pembangunan pelabuhan ini dikerjakan secara profesional dengan kualitas yang baik, dan selesai tepat waktu. Apalagi anggaran dari APBN untuk membangun pelabuhan ini cukup besar, yaitu Rp 97 miliar.

    Baca Juga:  Lewat Kolaborasi Lokal dan Internasional Perdana, Syrco BASÈ Gelar 'Collection I'

    Tidak hanya itu, mantan Anggota DPR-RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini juga memohon desain pelabuhan ini mencerminkan kearifan lokal, seni dan budaya di Nusa Ceningan, Kecamatan Nusa Penida.

    “Saya ikut membahas desain pelabuhan ini, harapannya Pelabuhan Segitiga Sanur, Nusa Penida dan Nusa Ceningan ini menjadi ikon,” tandasnya. (rls/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi