GianyarNews UpdatePariwisata

Pengembangan Desa Wisata Terganjal Infrastruktur

    GIANYAR, Kilasbali.com – Sandangan Desa Wisata yang diharapkan akan memotivasi stakeholder di desa untuk mengembangkan potensinya rupanya tidak semudah angan-angan. Terlebih dalam kondisi Pandemi Covid -19 yang telah menggerogoti banyak anggaran. Program pengembangan potensi desa ini pun menjadi terganjal.

    Demikan halnya Desa Sanding, Tampaksiring yang memiliki potensi wisata terus mengembangkan potensinya. Namun, sayang upayanya tidak bias berjalan maksimal. Lantaran terganjal infrastruktur.

    Perbekel Sanding, Dewa Putu Mahendra mengatakan, di wilayahnya sudah ada pengembangan wisata. Namun pengembangannya belum maksimal, mengingat ada kendala infrastruktur. “Potensi yang kami miliki beragam, namun terkendala infrastruktur ke obyek wosata,” jelas Dewa Mahendra, Rabu (7/4/2021).

    Dijelaskan, potensi desanya yang belum tergarap adalah potensi wisata Air Terjun Ganggangan, wisata alam Subak Batang, situs Purbakana di aliran Tukad Petanu dan wisata Agro. Belum maksimal pengembangan potensi wisata tersebut karena akses masuk ke lokasi belum mendukung.

    Baca Juga:  Dibayangi Kematian Mendadak! Peternak Bebek di Gianyar Was-was

    “Ada investor yang tertarik menanamkan modal, namun karena akses ke lokasi belum mendukung, investor belum berani,” ungkapnya.

    Lanjutnya, investor yang menanamkan modal, melihat akses yang sudah siap, sehingga investasi tidak lagi memikirkan biaya akses atau infrastruktur. Selain akses jalan, sebutnya, investor juga melihat jaringan listrik, infrastruktur ini wajib ada dalam pengembangan pariwisata.

    “Karena memang, obyek wisata yang kami kembangkan ini, lokasinya tidak di pinggir jalan raya, melainkan di tempat terpencil,” bebernya.

    Baca Juga:  Diprediksi Meningkat Kunjungan Wisatawan ke Tanah Lot Selama Bulan Ramadan

    Menyikapo kondisi ini, pihaknya berharap Pemkab Gianyar bisa mempromosikan potensi wisata pada desa yang telah mengembangkan obyeknya. Setelah pandemi ini berlalu dan pariwisata dibuka, tidak muluk-muluk menyasar wistawan luar negeri, pihaknya berharap dapat memagnet wisatawan domesik.

    Dengan adanya banyak pilihan destinasi, maka setelah mengunjungi obyek yang satu, menurutnya wisatawan pasti ingin menjelajah obyek wisata lainnya. “Bila potensi wisata yang ada sudah berkembang, maka secara otomatis, pengembangan kuliner mengikuti,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi