Ekonomi BisnisTabanan

Permintaan Beras ‘Tridatu’ Terus Meningkat

    TABANAN, Kilasbali.com– Mengkonsumsi beras merah dan beras hitam yang memiliki kandungan serat tinggi mulai digemari masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan permintaan pasar terhadap beras merah dan beras hitam produk BUMDes Kabupaten Tabanan yang dipasarkan oleh Perusahaan Daerah (PD) Dharma Santhika terus meningkat.

    Direktur Perusahaan Daerah Dharma Santhika, I Wayan Sugi Darmawan menjelaskan, permintaan pasar terhadap beras merah pada perusahaan yang mengelola produk usaha milik desa di Kabupaten Tabanan ini terus meningkat selama tiga bulan terakhir. Sayangnya, untuk beras merah pihaknya baru bisa melayani hingga 300 kilogram per bulan saja karena ketersediaan stok beras yang menyesuaikan dengan stok yang dimiliki petani. “Kita menyesuaikan dengan stok beras merah yang kita dapat pada BUMDes maupun petani,” paparnya, senin (5/2/2018).

    Baca Juga:  Bunda Paud Tabanan Resmikan Gedung TK Negeri Marga

    Dirinya menambahkan, selain beras merah, penjualan beras hitam yang diproduksi BUMDes Mangesta, Kecamatan Penebel, Tabanan juga tengah tumbuh. Namun pada bulan Januari 2018 ini pihaknya hanya bisa memenuhi permintaan pasar sebanyak 150 kilogram saja. “Permintaan terus tumbuh tetapi ketersediaan beras hitam memang sangat terbatas,” sambungnya.

    Tak hanya beras merah dan beras hitam saja, peningkatan lumayan besar juga datang dari permintaan pasar beras konvensional kategori medium dan menengah. Dimana pada bulan Januari 2018 ini pihaknya baru bisa melayani sampai 15 ton saja karena fluktuasi harga beras kategori ini cenderung naik. Sehingga sejauh ini permintaan terhadap beras tiga warna atau beras tridatu yakni beras merah, beras hitam dan beras konvensional (putih) terus meningkat. “Ini karena kita serius menangani pemasaran komoditas beras Tabanan untuk mengembalikan roh Tabanan sebagai Lumbung Berasnya Bali,” tandas Darmawan.

    Baca Juga:  DPRD Tabanan Tetapkan Rekomendasi LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2023

    Sementara itu, untuk teh beras merah, serapannya sampai saat ini baru sampai pada angka 50 kilogram per bulan. Dimana pemasaran produk ini sudah ada di 115 toko dan saat ini sedang diajukan ke salah satu toko berjejaring di wilayah Bali-Lombok. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi