DENPASAR, Kilasbali.com – Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI tahun 2019 berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana materi pawai, parade, lomba, pagelaran, pameran, sarasehan, maupun workshop, mengacu pada tema yang diangkat, yakni Bayu Pramana, memuliakan sumber daya angin.
Hal tersebut disampaikan Kabid Kesenian dan Tenaga Kebudayaan, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Ni Wayan Sulastri saat rapat dengan awak media terkait teknis peliputan dan kerjasama publikasi PKB XLI ini, Kamis (21/3/2019).
“Saat ini ada dua even seni budaya besar yang kami tangani, yakni PKB dan Festival Bali Jani,” ujarnya.
Lebih lanjut mengatakan, PKB sendiri berlangsung selama satu bulan dengan diawali pawai pembukaan pada 15 Juni 2019 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Denpasar.
“Untuk penutupan akan berlangsung di Panggung Terbuka Ardha Chandra pada 13 Juli 2019,” tandasnya.
Kabag publikasi Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali Gusti Ngurah Wiranata menjelaskan, konsep kerjasama dengan para media patner adalah konsep ‘ngayah’, peduli terhadap budaya Bali.
“Kami harap media cetak maupun elektornik ikut berperan aktif dalam menyampaikan informasi terkait PKB dengan konsep ngayah,” jelasnya.
Sementara itu, Kasubag Media Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Yadnya Winarta berharap, seluruh media yang ada di Bali ikut menyebarluaskan informasi terkait PKB ini.
“Even tahunan ini saya harap seluruh media ikut berpartisipasi untuk menginformasikan kepada publik, dan itu juga salah satu langkah dalam pelestarian seni budaya,” tandasnya. (jus*/kb)
