GianyarSosial

Plastic Exchange ‘Booming’ di Gianyar

    GIANYAR, Kilasbali.com Ketok tular kegiatan penukaran sampah plastik dengan beras (plastic exchange) ‘booming’ pun semakin membumi di Gianyar. Bahkan, secara berkelanjutan dilaksanakan di sejumlah banjar dan desa-desa.

    Demikian halnya, kegiatan yang dilakukan di setiap banjar di Desa Batuan dan Desa Guwang, Sukawati yang digelar Minggu (30/8/2020).

    Sebagai apresiasi, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra pun membagikan bonus buku tulis kepada anak-anak yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini.

    Menurut Kujus Pawitra, plastic exchange ini sudah membumi bahkan ‘booming’ di Gianyar. Aksi ini pun dinilai sebagai salah satu bentuk edukasi masyarakat untuk memilah sampah yang sangat efektif.

    Baca Juga:  Tradisi Melasti Se-Desa Adat Blahbatuh

    “Dari motivasi mendapatkan beras ini, masyarakat sadar bahwa sampah harus dipilah, dikelola dengan baik adalah sebuah berkah. Tentunya pemerintah akan terus mendukung kegiatan ini,” ungkap pejabat enerjik ini.

    Wayan Budiasih, salah seorang ibu rumah tangga sangat senang sampah plastik dapat ditukar dengan beras.

    Karena sebelumnya, sampah plastiknya dijual dengan harga yang rendah dan tidak cukup untuk membeli beras. “Sekarang hasilnya lebih nyata, punya sampah plastik punya beras, terangnya sederhana.

    Baca Juga:  JNE Berbagi Berkah di Bulan Ramadan 1445 H

    Sementara itu, Inisiator Plastic Exchange I Made Janur Yasa berharap aksi ini mengajak lebih banyak pihak untuk bergerak.

    Dijelaskan, aksi ini tercetus saat awal Pandemi Covid-19. Agar donasi berupa beras, lebih dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.

    Sementara tujuan besarnya adalah agar Bali, khususnya Gianyar sebagai daerah wisata bisa bersih tanpa sehelai plastik. Hingga akhir Agustus ini, sekitar 25 ton sampah plastik telah berhasil dikumpulkan.

    Baca Juga:  Potong Ekor Babi Menyakiti Ternak tanpa Manfaat

    “Saya bersyukur, setelah 4 bulan, aksi ini disambut sangat baik oleh masyarakat Gianyar,” ujar Janur.

    Bahkan disebutkan sudah ada dua desa yang sudah mandiri melaksanakan kegiatan ini di Gianyar. Tanpa koordinasi lagi, mereka sudah bergerak sendiri dengan cara mereka.

    “Mudah-mudahan, desa lain bisa mengikuti. Banjar yang belum agar melakukan aksi ini kami harapkan tergugah, karena karena aksi ini sangat simple dan efektif,” ujarnya. (ina/kb)

     

    Back to top button

    Berita ini dilindungi