HiburanPariwisataTabanan

Pohon Kayu Putih ‘Raksasa’ Berumur Ratusan Tahun Jadi Daya Tarik di Desa Tua

    TABANAN, Kilasbali.com – Ingin berwisata spiritual atau sekedar tracking dengan view hamparan persawahan? Mungkin bagi pecinta hal tersebut bisa mencoba dan merasakan langsung dengan cara datang ke salah satu objek Wisata di Desa Adat Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan tepatnya di objek wisata Kayu Putih.

    Di objek tersebut memiliki daya tarik tersendiri yaitu, adanya pohon Kayu Putih ‘raksasa’ yang menurut keterangan warga setempat telah berumur ratusan tahun dengan tinggi puluhan meter.

    Baca Juga:  Kasus Positif Rabies pada Hewan di Tabanan Bertambah Jadi Tujuh

    Pohon tersebut selain berumur ratusan tahun juga memiliki diameter yang besar.Dengan akar meliuk kesamping ke berbagai arah. Selain itu, akarnya juga terlihat mencengkram kokoh menembus tanah.

    Pohon menjulang tinggi tersebut posisinya tepat berada di belakang Pura bernama Pura Babakan.Yang menurut pengelola wisata Kayu Putih yang juga sebagai Penyarikan Pura Babakan, I Made Kurna Wijaya, Senin (8/2/2021) di Desa setempat menyampaikan, keberadaan pohon Kayu Putih dari cerita orang tua bahkan leluhur telah tumbuh tinggi dan besar terlihat seperti saat ini.

    Baca Juga:  Dua Tahun Tak Kebagian, DPRD Tabanan Perjuangkan DAK untuk Nelayan

    “Dari penelitian sempat dilakukan sebelumnya, pohon ini (Kayu Putih) telah berumur kurang lebih 700 tahun,dengan tinggi 75 meter berdiameter kurang lebih 60 meter,” sebutnya.

     

    Pohon Kayu Putih ‘Raksasa’ Berumur Ratusan Tahun di Desa Tua

    Mulai digagas menjadi objek wisata dimulai pada 2013,dan di 2014 telah mulai ramai dikunjungi.Mulai dari pengunjung di luar daerah,domestik bahkan wisatawan mancanegara juga sempat datang.

    “Sebelum Pandemi kunjungan bisa mencapai 150 perhari kesini (Desa Adat Bayan,Desa Tua).Saat ini (adanya Pandemi) ada 25 orang dan saat akhir pekan mencapai 50 orang lebih pengunjung.Tentu kunjungan di tengah Pandemi tetap diatur atau mengikuti protokol kesehatan agar tidak menimbulkan kerumunan,” terangnya.

    Baca Juga:  Jalin Silaturahmi, Bupati Tabanan Sambut Kedatangan Pangdam IX Udayana

    Biasanya para pengunjung sebagian ada mengabadikan momen dengan berselfi serta ada juga melakukan meditasi di hari-hari tertentu.

    “Selain bisa menikmati wisata Spiritual para pengujung juga bisa melakukan dan menikmati tracking dengan view hamparan persawahan disini,” sebutnya.

    Semenjak dibuka sebagai objek wisata Dirinya menyebutkan,telah memberi dampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar. (tim/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi