Tabanan

Pramugari yang Dirawat BRSUD Tabanan Ternyata Negatif Suspect Virus Corona

    TABANAN, Kilasbali.com – BRSUD Tabanan sempat dibuat geger dengan isu seorang pasien yang berprofesi sebagai pramugari di salah satu maskapai penerbangan suspect virus Corona (nCOV). Namun hal tersebut dibantah oleh Pihak BRSUD Tabanan dan Dinas Kesehatan Tabanan yang menyebutkan bahwa pasien ini negatif suspect virus Corona.

    Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. Nyoman Suratmika mengatakan, pasien yang berprofesi sebagai pramugari tersebut negatif suspect virus Corona, karena tidak ditemukan pneumonia atau radang paru-paru. Dimana pasien hanya mengalami deman, batuk dan pilek biasa.

    “Ya benar kami menerima pasien rujukan dari salah satu Rumah Sakit di Denpasar, tapi pasien bukan suspect virus Corona,” tegasnya, Senin (27/1/2020).

    Menurut Suratmika, yang sempat menjadi kekhawatiran karena pasien sempat terbang ke china pada tanggal 4 januari dan kembali pada tanggal 6 januari, dan pada tanggal 24 januari pasien kembali terbang ke China dan balik pada tanggal 26 januari 2019.

    Baca Juga:  Sesepuh Banteng Tabanan Turun Gunung Suarakan 'ABS'

    Pada saat kembali dari penerbangan ke China tersebut pasien mengalami demam, batuk dan pilek.

    Menurutnya pasien sempat dibawa ke salah satu Rumah Sakit Swasta di Denpasar, karena pasien ada riwayat pergi ke China dan ditakutkan suspect virus Corona, untuk mengantisipasi hal tersebut kemudian di rujuk ke BRSUD Tabanan.

    “Pasien kita terima sekitar pukul sebelas malam, setelah diterima di Tabanan dan dirawat sampai tadi pagi dan hasil yang ditemukan hanya bronkitis, kalau untuk diagnosa suspect unsurnya yang bersangkutan dapat berpergian ada infeksi pada paru-paru, namun yang bersangkutan tidak ditemukan infeksi pada paru-paru sehingga tidak memenuhi unsur, dan itu kita namakan observasi Corona virus, karena yang bersangkutan ada riwayat berpergian,” jelasnya.

    Baca Juga:  PDIP-Golkar Tabanan Tunjukkan Sinyal Koalisi di Pilkada 2024

    Ditambahkan Suratmika, kalau pasien sifatnya hanta observasi, itu sudah bisa dirawat di rumah cuma perlu diawasi. Untuk pasien ini kita rawat mungkin dua sampai tiga hari, kalau kondisinya sudah baik pasien sudah bisa dipulangkan. Dan dari keterangan dokter kondisi pasien saat ini sudah membaik.

    “Saya yakin dengan keahlian dokter kita disini pasti akan cepat menangani kasus pasien ini, dan barusan saya dapat infomasi dari dokter yang merawat kondisi pasien sudah membaik, saya yakin sekitar lagi dua hari pasien sudah bisa pulang,” tambahnya.

    Sedangkan terkait dokter dan perawat yang menangani memakai alat pelindung yang lengkap menurut Suratmika hal tersebur hanya untuk jaga-jaga. Karena kondisi saat ini seperti itu, dan pasien rujukan serta ada riwayat berpergian ke China.

    Baca Juga:  Lanjutkan Paket Jayawira Periode Kedua

    “Kemarin saat para dokter dan perawat memakai alat pelindung diri lengkap saar menangani pasien hanya untuk jaga-jaga,” pungkasnya. (KB)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi