CeremonialNasional

Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, Cok Ace Bertemu Bupati Lumajang

    LUMAJANG, Kilasbali.com – Puncak karya Ida Betara Turun Kabeh, Tawur Agung dan Labuh Gentuh di Pura Mandara Giri Semeru Agung yang terletak di Desa Sumber Agung, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumayang, Jawa Timur, terbilang upacara besar yang dilaksanakan 5 (Lima) tahun sekali, Selasa (16/7/2019).

    Dudonan karya telah diawali dengan matur piuning pada (17/6/2019) yang lalu. Selain itu, atur piuning juga dilaksanakan di seluruh Pura Khayangan Jagat yang ada di Bali dan Lombok.

    Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) berkesempatan mengikuti prosesi jalannya Puncak Karya tersebut, tampak menerima kunjungan Bupati Lumajang Thoriqul Haq di sela-sela karya. Pertemuan tersebut berlangsung di utama mandala Pura Mandara Giri Semeru Agung. Pada kesempatan itu, Bupati Thoriqul Haq mengapresiasi atas berdirinya Pura Mandara Giri Semeru Agung di Lumajang.

    Menurut Thoriqul Haq, keberadaan pura ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Lumajang khususnya warga sekitar pura. “Saya mengapresiasi atas berdirinya pura ini, keberadaan pura ini memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Lumajang khususnya untuk warga sekitar pura,” kata Thoriqul Haq.

    Baca Juga:  DPRD Tabanan Tetapkan Rekomendasi LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2023

    Thoriqul Haq menambahkan, keberadaan Pura Mandara Giri Semeru Agung menunjukkan bentuk keharmonisan antar umat beragama di Lumajang khususnya diwilayah Desa Sumber Agung. Thoriqul Haq juga mengungkapkan keinginannya kedepan membuat sebuah event budaya (Budaya Bali dan Budaya Jawa) yang nantinya akan digelar di Pura Mandara Giri Semeru Agung. “Keberadaan Pura ini sebagai wujud toleransi antar umat beragama di Lumajang terjaga dengan baik. Ke depan Saya ingin membuat event budaya di pura ini. Nantinya event tersebut akan dibuat sebagai kalender pariwisata Lumajang,” ujarnya.

    Baca Juga:  Lima Jam Menghilang, Pembuat Kusen Ditemukan Meninggal di Kebun Pisang

    Selain itu, Bupati Thoriqul Haq yang pada kesempatan tersebut didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Lumajang Bambang Soekwanto juga siap membantu penyediaan areal parkir bagi umat Hindu yang tangkil sembahyang ke Pura Mandara Giri Semeru Agung. Seperti diketahui, memang sarana parkir masih menjadi kendala yang dihadapi umat saat tangkil ke Pura terlebih disaat dilaksanakannya karya.

    Sementara itu, Wagub Cok Ace menyambut positif atas kepedulian Bupati Lumajang terhadap keberadaan Pura Mandara Giri Semeru Agung. Ia berharap agar hubungan antar umat beragama di Lumajang bisa terus terjalin dengan baik. Cok Ace menambahkan, seluruh rangkaian karya, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan maupun penyediaan sarana prasarana dilakukan secara bersama oleh umat Hindu baik yang datang dari luar Kabupaten Lumajang (termasuk Bali) maupun umat Hindu yang ada di Kabupaten Lumajang khususnya di Kecamatan Senduro.

    Baca Juga:  Peletakan Batu Pertama Pembangunan GKPB Dalung, Giri Prasta: Berbagi dengan Semua Umat

    Menurut Cok Ace, hal ini menggambarkan perpaduan antar budaya setempat dengan umat hindu lainnya. “Kebersamaan yang dibangun olah umat dalam menyukseskan rangkaian karya kita harapkan menjadi cermin keseimbangan alam beserta isinya dapat terjalin secara harmoni,” imbuhnya. Lebih lanjut, Cok Ace mengajak umat sedharma untuk ngaturang bhakti ke hadapan Ida Betara Sang Hyang Pasupati yang berstana di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Sebagai informasi, untuk nyejer karya sendiri akan berlangsung hingga 26 Juli 2019. (rls/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi