CeremonialDenpasarSeni BudayaTokoh

Putri Koster Beri Pembekalan PAKIS Bali

    DENPASAR, Kilasbali.com – Ny Putri Suastini Koster selaku Manggala Utama Paiketan Krama Istri (PAKIS) Bali mengajak perempuan Bali turut menjadi agen sosialisasi pemahaman tugas dan kewajiban sebagai warga atau krama pada satu wilayah dalam mebraya, yakni turun bermasyarakat saling merekat antara satu dengan yang lain. Ajakan tersebut disampaikannya saat Pembekalan PAKIS Bali, di Ruang Rapat Jaya Sabha, Jumat (13/11/2020).

    Putri Koster sangat mendukung keberadaan PAKIS sebagai organisasi ex officio dari istri Bendesa Majelis Desa Adat. Organisasi ini sebagai fungsi untuk mendukung tugas-tugas MDA sebagai lembaga adat yang memiliki payung hukum yakni Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019.

    “Pada organisasi ini terdapat hal-hal yang bisa kita lakukan untuk menjaga Bali terkait dengan NKRI, dan Bali merupakan frame dari ke-Bhineka Tunggal Ika-an. Jika ada kekuatan yang ingin merusak tatanan kenusantaraan, kita dapat menepis dengan memperkuat adat, karena dengan melalui kelembagaan dan desa adat kita dapat tumbuhkan kesadaran bahwa kita tumbuh di atas tapal batas perjuangan, sehingga harus mandiri dalam sumber daya manusia sekaligus guyub (bergotong royong) dalam memberantas radikalisme yang ingin memecah belah kesatuan dan persatuan,” tegas Putri Koster.

    Selanjutnya langkah awal sebagai lembaga yang baru dilantik, Putri Koster mengajak agar semua komponen dan perangkat yang masuk sebagai PAKIS ini untuk disiplin dalam berorganisasi namun harus ramping sehingga mampu berjalan bersama-sama dengan program pemerintah yang sedang dilakukan.

    Baca Juga:  Sekda Bali Tekankan Satpol Pendekatan Humanis dalam Menegakkan Peraturan

    “Mari kita mengisi diri dengan banyak membaca sehingga memiliki bekal ilmu dan wawasan untuk kita bagi kepada banyak pihak nantinya,” ajaknya.

    Lanjut dia, untuk dapat menguasai dan melaksanakan sosialisasi pada tahun pertama terkait bagaimana tugas dan kinerja yang melekat pada organisasi ini, Putri Koster bersama jajarannya akan melaksanakan sosialisasi terlebih dahulu, sehingga nantinya akan masuk dan diterima di tengah masyarakat luas.

    “Desa adat sebagai kesatuan masyarakat hukum adat berdasarkan filosofi Tri Hita Karana yang berakar dari kearifan lokal Sad Kerthi, dengan dijiwai ajaran agama Hindu dan nilai-nilai budaya serta kearifan lokal yang hidup di Bali, sangat besar peranannya dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara sehingga perlu diayomi, dilindungi, dibina, dikembangkan, dan diberdayakan guna mewujudkan kehidupan Krama Bali yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ujarnya.

    Baca Juga:  Karya IBTK Pura Agung Besakih, Pj Gubernur Bali Sampaikan Ini

    Pada kesempatan ini, Putri Koster mengajak seluruh wanita yang tergabung ke dalam PAKIS untuk menjadi media berkembangnya generasi di tengah keluarga dan lingkungan desanya menjadi wanita dan generasi tangguh.

    Selain itu, pembekalan ini juga menghadirkan tiga narasumber, yakni Penyarikan Agung MUDP Ketut Sumarta, Petajuh Bendesa Agung Bidang Kelembagaan PMA Made Wena, dan Sekretaris PMA Dewa Made Ardhana. (rls/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi