DenpasarNews Update

Rumah Kosong Hingga Hewan Piaraan Jadi Alasan OTG-GR di Denpasar Tolak Isoter

    DENPASAR, Kilasbali.com – Untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19, pemerintah mewajibkan OTG-GR untuk melakukan isolasi terpusat (Isoter).
    Khusus untuk di Kota Denpasar, sudah disiapkan sebanyak 8 tempat isolasi terpusat.

    Namun pada prakteknya di lapangan masih ditemukan ada masyarakat yang tidak mau dibawa ke Isoter dengan berbagai alasan, mulai dari rumah kosong hingga memiliki hewan piaraan.

    Juru Bicara Satgas Penanganan Kota Denpasar Dewa Gede Rai, Rabu (1/9/2021) mengatakan selama ini memang ada masyarakat yang menolak ataupun berkelit saat akan diajak ke tempat Isoter.

    Salah satu alasan yang kerap ditemui di lapangan yakni yang bersangkutan memiliki hewan piaraan dan rumahnya kosong.

    Baca Juga:  Produk Inovasi Civitas INSTIKI Menyita Perhatian Wali Kota Denpasar di DTIK Festival 2024!

    “Ada beberapa alasan memang untuk berkelit saat akan diajak ke Isoter. Ada yang bilang rumahnya kosong, bahkan ada yang bilang dirinya memiliki hewan piaraan,” katanya.

    Walaupun demikian, Dewa Rai mengatakan Satgas tak serta merta menerima alasan tersebut. Apabila di rumah tersebut masih ada kerabat yang bisa melakukan pemeliharaan terhadap hewan piaraan tersebut, maka yang bersangkutan akan dibawa ke Isoter.

    “Kalau misalnya memang sendiri, kami pertimbangkan misalnya kelayakan rumahnya, bagaimana lingkungan sekitar, apakah padat atau tidak. Jika memungkinkan baru kami izinkan dengan pengawasan dari Satgas,” katanya.

    Baca Juga:  Minibus Angkut Rombongan Tirta Yatra Kecelakaan Tunggal di Pupuan

    Sampai saat ini, Dewa Rai mengatakan masih ada puluhan warga yang menjalani isolasi mandiri.

    Kebanyakan dari mereka adalah usia lanjut dan anak-anak yang memang membutuhkan pendampingan.

    Lebih lanjut I Dewa Gede Rai mengatakan, yang masih diizinkan untuk melakukan Isoman yakni lansia dan anak-anak.

    “Lansia yang sudah lanjut dan membutuhkan pelayanan lebih kami izinkan Isoman, begitupula anak-anak kami izinkan,” kata Dewa Rai.

    Namun, meskipun diizinkan untuk melakukan Isoman, mereka tetap diawasi oleh Satgas di masing-masing wilayah.

    Baca Juga:  Pengukuhan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Bali

    Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka juga diberikan bantuan sembako yang disalurkan Dinas Sosial melalui desa/kelurahan.(kb/rls)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi