Ekonomi BisnisGianyar

Sanksi Tak Mempan, Pasar Relokasi Sukawati Dicueki

    GIANYAR, Kilasbali.com – Manisnya gula selalu mengundang semut, namun lantaran tempat relokasi Pasar Umum Sukawati dinilai tidak bergula, pedagang pun ogah berjualan di sana.

    Ujung-ujungnya, para pedagang memilih berjualan di sejumlah titik yang dinilai strategis. Ancaman sanksi pun tidak mempan, sehingga hingga kini Pasar Relokasi ini terlihat lenggang.

    Para pedagang yang memiliki jatah untuk menempati tempat berjualan di Pasar relokasi ini pun,  memilih tutup dan pindah jualan ke tempat laian. Kondisi ini pun ketok tularan sehingga sejumlah pasar dadakan menyembul yang menyebabkan pemandangan kumuh.

    Sementara pedagang yang belu memiliki temat alternatif hanya bisa menuntut agar pemerintah bertindak tegas.

    Baca Juga:  ABS! Urip-GP Idola Masyarakat Tabanan?

    Sepinya pembeli ini bagi pedagang setempat dan juga pengunjung, karena lokasi Pasar relokasi ini terlalu jauh dari pusat Kecamatan Sukawati atau Pasar lama.

    Akibatnya, warga masyarakat memilih pasar dadakan atau warung-warung yang lokasinya di sekitar Pasar lama.

    “Walaupun managemen pasarnya baik tapi kenyataannya sepi pengunjung  yang membuat kami pedagang haus putar otak juga,” salah seorang pedagang, Selasa (17/11/2020).

    Baca Juga:  Sendratari Kolosal ‘Ki Barualis’ Meriahkan HUT Kota Gianyar

    Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar, Luh Gde Eka Suary mengatakan, sepinya pasar tidak hanya terjadi di tempat relokasi pasar Sukawati, tapi juga di pasar lainnya.

    Diakui, pihaknya tidak bisa memaksa orang belanja karena memang daya beli masyarakat kini sedang turun. Belum lagi banyaknya pedagang baru dari kalangan pegawai hotel atau pegawai lainnya  yang dirumahkan.

    “Kalau problem sepi semua sama, di pasar-pasar yang lain mengalami hal itu juga, suasana Covid ini penyebab utama,” ujarnya.

    Baca Juga:  Ini Empat Kapolsek Anyar di Gianyar

    Terkait situasi di tempat relokasi pasar Sukawati, dikatakannya sudah diadakan pertemuan antara camat, perbekel dan bendesa Sukawati untuk mencari jalan keluar permasalahan tersebut.

    Harapannya, ada jalan keluar kepada pedagang dadakan ataupun pedagang asli agar tidak berjualan dipinggir jalan, dan pedagang asli agar kembali ke pasar relokasi.

    “Kami sudah kembali  menyurati pedagang agar kembali ke tempat relokasi di Banjar Gelumpang. Pihak desa meuapun adat juga  juga siap melakukan penertiban,’ pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi