DenpasarTokoh

Sarasehan GMNI Denpasar, Arya Wibawa Ajak Generasi Milenial Bumikan Tri Sakti Bung Karno

    DENPASAR, Kilasbali.com – Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa menjadi narasumber dalam sarasehan bertajuk “Membumikan Tri Sakti Bung Karno Dalam Kearifan Lokal Bali” yang digelar DPC GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) Kota Denpasar, Jumat (2/4/2021).

    Arya Wibawa menggugah jiwa generasi milenial di dalam penerapan Tri Sakti Bung Karno di dalam kehidupan sehari hari. Setiap insan memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemimpin.

    Di mana, peluang dari generasi milenial dan generasi Z sangat terbuka lebar untuk menjadi pemimpin di masa sekarang dan masa depan. Sehingga apa yang di cita-citakan untuk bersama berjuang di dalam mewujudkan kemakmuran masyarakat seperti perjuangan Bung Karno.

    “Jadi bukan tidak mungkin, siapa saja memiliki peluang yang sama untuk menjadi pemimpin,” jelasnya.

    Baca Juga:  ABS! Urip-GP Idola Masyarakat Tabanan?

    Arya Wibawa mencontohkan menjadi pemimpin tidak hanya pejabat publik atau kepala daerah semata, namun secara luas kemepimpinan mampu dijumpai di berbagai sektor bidang dan kehidupan.

    “Kalau di masa pandemi saat ini, adik-adik mahasiswa ini juga mempunyai kesempatan menjadi pemimpin, apakah itu pemimpin usaha, membuat usaha atau ada ide kreatif di masa pandemi,” ujarnya.

    Selain itu, Arya Wibawa juga mengajak perserta dalam hal ini GMNI Kota Denpasar ini untuk berkolaborasi dengan Pemkot Denpasar.

    Baca Juga:  Giri Prasta Acc Bantuan Rp 2,2 M untuk Pura Kentel Gumi

    “Kita di Kota Denpasar punya tempat, ada Dharma Negara Alaya, dari sana kami siap menunggu kehadiran para mahasiswa untuk berkolaborasi, sehingga kedepanya mampu lahir pemimpin muda berbakat di bidang usaha dan ekonomi kreatif,” ujarnya.

    Arya Wibawa menekankan bahwa kunci seorang pemimpin itu adalah bekerja keras.

    “Bung Karno mengatakan, kemerdekaan yang sempurna adalah berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan. Dan motoivasi kedua, barang siapa, yang menginginkan mutiara, harus siap terjun ke laut dalam, jadi seorang pemimpin atau kalau adik-adik ingin sesuatu yang bernilai, kita harus siap berusaha sekuat tenaga untuk menggapainya walaupun dengan berbagai rintangan,” pungkasnya. (sgt/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi