PeristiwaTabanan

Sebelum Meninggal, Siswi SMPN 2 Tabanan Mendadak Sakit Saat Belajar di Kelas

    TABANAN, Kilasbali.com-Sekolah SMPN 2 Tabanan, sedanga berduka karena salah satu siswa meninggal dunia. Dimana seorang siswi SMPN 2 Tabanan, Dewa Ayu Ari Diana Putri (14), siswi kelas IX M, meninggal secara tidak wajar dan mendadak setelah mengeluhkan pusing dan muntah-muntah, saat sedang mengikuti pelajaran di Sekolah, kamis (22/2/2018). Dewa Ayu Ari Diana Putri sempat dirawat di Rumah Sakit namun akhirnya meninggal dunia, sabtu (24/2/2018).

    Menurut keterangan daru Humas SMPN 2 Tabanan, I Gusti Komang Sugendra, pada hari kamis (22/2/2018) sang anak Dewa Ayu Ari Diana Putri bersekolah seperti biasa tidak ada tanda-tanda sakit. Menurutnya Dewa Ayu anak yang baik dan rajin, setiap ketemu dengan guru dia selalu salim. Dimana pada hari tersebut saat Dewa Ayu Ari Diana Putri berada dalam kelas mengikuti pelajaran tiba-tiba mengeluhkan pusing. Kemudian sama temannya dibawa ke Ruang UKS. ” Paginya sang anak sehat-sehat saja. Dia malah nyari saya pada saat saya baca koran dia salim sama saya. Pada saat berada di dalam kelas dia mengeluhkan pusing kemudian dibawa ke ruang UKS sama temannya,” ungkapnya, senin (26/2/2018).

    Baca Juga:  Komisi I Dorong Desa Dinas dan Adat Bersinergi Jaring Duktang

    Ditambahkan Gusti Komang Sugendra, pada saat berada di ruang UKS, selain merasa pusing Dewa Ayu juga mengeluhka kesemutan di badannya, kemudian sama temannya dipijit. Setelah itu tiba-tiba Dewa Ayu muntah-muntah. ” Saat di ruang UKS juga menguhkan kesemutan di badannya kemudian sama temannya dipijitin, setelah itu langsung muntah-muntah,” tambahnya.

    Dengan kejadian tersebut kemudian dilaporkan kepada guru di sekolah. Kemudian Dewa Ayu langsung dibawa ke Rumah Sakit Tabanan untuk mendapatkan perawatan, kebetulan yang mengantar ke Rumah Sakit adalah dirinya bersama salah satu guru I Made Surayasa yang merupakan Pembina OSIS di Sekolah. Pada saat dibawa ke Rumah Sakit kondisi Dewa Ayu Ari Diana Putri dalam keadaan sadar namun kondisinya lemas. ” Kemarin saya kebetulan yang mengantar ke Rumah Sakit, pas kita naikan ke mobil kondisinya memang lemas. Pas sampai di UGD Rumah Sakit Tabanan langsung ditangani oleh petugas, setelah itu saya hubungi orang tuanya agar datang ke Rumah Sakit,” jelasnya.

    Baca Juga:  PDIP Tabanan Sepakat Usulkan Koster-Ace atau Koster-Giri

    Menurut Gusti Sugendra, Dewa Ayu Ari Diana Putri meninggal pada hari sabtu (24/2/2018) di BRSU Tabanan. Berdasarkan keterangan dari Dokter katanya Dewa Ayu meninggal karena pecah pembuluh darah di otak. Gusti Komang Sugendra sangat merasa kehilangan dengan meninggalnya Dewa Ayu Ari Diana Putri, dimana setiap pagi Dewa Ayu selalu datang dan salim sama dia serta guru-guru yang lain. Apalagi pas dia sakit dirinya yang mengantar ke Rumah Sakit. ” Luar biasa merasa kehilangan, karena setiap pagi pas dia datang pasti dia salim sama saya. Saya tidak pernah menduga akan terjadi seperti itu, dan saya juga yang membawa ke Rumah Sakit, jadi sampai saat ini masih terngiang-ngiang di pikiran saya dan saya merasa sangat kehilangan sekali,” ucapnya.

    Sementara itu kesedihan juga datang dari salah satu guru I Made Surayasa, yang merupakan Pembina OSIS SMPN 2 Tabanan. Menurutnya Dewa Ayu Ari Diana Putri merupakan anak yang baik, sopan dan rajin. Bahkan sang anak tergolong siswi yang aktif dalam berbagai kegiatan Sekolah. Selain itu Dewa Ayu juga masuk sebagai Kader Inti Kelompok Siswa Peduli Aids dan Narkoba (KSPAN). ” Saya juga merasa sangat kehilangan, Dewa Ayu anaknya baik dan sopan serta rajin. Dia selalu aktif dikegiatan Sekolah, bahkan juga ikut sebgai kader inti KSPAN SMPN 2 Tabanan,” ungkapnya.

    Ditambahkan rencananya pihak sekolah dari guru-guru dan siswa akan melayat ke rumah duka, hari selasa (27/2/2018). Dimana dengan meninggalnya Dewa Ayu Ari Diana Putri Pihak sekolah dan teman-temanya sangat merasa kehilangan. Apalagi kepergiannya sangat mendadak karena sebelumnya serta keterangan dari orang tuanya tidak pernah sakit, dan ini baru pertama kali bahkan sampai dibawa ke Rumah Sakit. ” Kami dari pihak sekolah sangat merasa kehilangan sekali. Rencananya besok selasa (27/2/2018) kami dari sekolah dan teman-temannya akan melayat ke rumah duka,” pungkas, I Made Surayasa. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi