PeristiwaTabanan

Sering Ngamuk Karena Depresi, Warga Asal Jepang Diamankan ke Dinsos Tabanan

    TABANAN, Kilasbali.com– Seorang wanita bernama Rana Furusawa (50), dibawa oleh pihak kepolisian Polsek Kerambitan ke Dinas Sosial dan P3A Tabanan, Senin (19/2/2018) karena selama ini dianggap menganggu warga disekitar tempat tinggalnya.

    Wanita yang sebelumnya berwarga negara Jepang dan kini sudah menjadi WNI itu mengontrak rumah di daerah Perumahan Griya Loka, Banjar Kutuh Kelod, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Namun selama ini wanita yang diduga mengalami depresi itu dianggap mengganggu warga sekitar, dimana dia sering kali memukuli kendaraan yang parkir.  Wanita itu pun dibawa oleh kepolisian ke Dinas Sosial dan P3A Tabanan.

    Baca Juga:  Bahas Ini, PDI Perjuangan dan Golkar Tabanan Makan Siang Bersama

    Kepala Dinas Sosial dan P3A Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan mengatakan bahwa pihaknya langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Bali setelah wanita tersebut tiba di Kantor Dinas Sosial Tabanan. “Kita akan koordinasikan dengan Dinas Sosial Provinsi Bali sebagai langkah antisipasi awal karena diantar ke Dinas Sosial Kabupaten,” ujarnya.

    Gunawan pun sempat mengajak wanita tersebut berkomunikasi namun memang tidak begitu jelas. Dan wanita itu lebih banyak tertawa dan tersenyum. “Kita coba ajak komunikasi dia agar dia merasa rileks,” tandasnya.

    Parahnya wanita yang bisa berbahasa Indonesia tersebut mengaku tidak memiliki keluarga di Bali dan hanya memiliki keluarga di Jepang kemudian tinggal seorang diri dengan mengontrak rumah di Perumahan Griya Loka. Menurut sumber di lapangan, wanita tersebut diduga depresi.

    Baca Juga:  Sanjaya Didukung Penuh Jadi Cabup Lagi, Bursa Posisi Wabup Diprediksi Ramai

    Sementara itu Kapolsek Tabanan, Kompol I Wayan Suana, menjelaskan, Rana Furusawa dilaporkan ke Polsek Tabanan pada Sabtu (17/2/2018) oleh warga karena meresahkan warga. Lalu pihaknya membawa Rana Furusawa ke Polsek Kerambitan. Hanya saja ketika ditanya kurang jelas dan sulit dimengerti. Tetapi kalau misalnya meminta sesuatu seperti makanan ia tulis. “Kalau ngomong biasa sulit dimengerti,” ujarnya.

    Menurut Kompol Suana berdasarkan informasi warga, jika Rana Furusawa ini sudah tinggal Kost selama 2 tahun di perumahan Griya Loka seorang diri. Bahkan pihaknya pun sulit untuk mengetahui siapa keluarga jelasnya. “Menurut orang-orang ia (Rana) depresi, kadang ketawa sendiri dan ngomong sendiri tetapi suaranya tidak jelas,” ungkap Kompol Suana.

    Baca Juga:  PDIP-Golkar Tabanan Tunjukkan Sinyal Koalisi di Pilkada 2024

    Mengingat alamat di KTP dari Rana Furusawa warga Desa Seminyak Badung, akhirnya setelah dilakukan kordinasi, Polsek Kerambitan menyerahkan ke Dinas Sosial Tabanan. Dengan harapan Dinas Sosial Tabanan mengirim ke Dinas Sosial Provinsi sehingga diteruskan ke Dinas Sosial Badung. “Ngamuknya Rana di areal kost tidak ribut tetapi sering mukul-mukul kaca mobil hingga pecah sehingga buat resah warga,” tandasnya. (*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi