GianyarHukumPolitik

Seriusi Penebar Hoax ‘Megawati”, PDIP Gianyar Lapor Polisi

    GIANYAR, Kilasbali.com – Sesuai intsruksi DPD PDIP Bali, Pengurus DPC PDI Perjuangan Gianyar yang didampingi Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDI Perjuangan Gianyar juga melaporkan akun medsos penyebar berita hoax tentang Ketum PDI P Megawati Soekarnoputri di Mapolres Gianyar, Selasa (14/9/2021).

    Usai menyampaikan laporan, Pentolan PDIP ini juga di terima di Ruang Kapolres Gianyar, Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana.

    Memastikan tidak ada kerumunan Pengurus DPC dan BBHAR PDIP Gianyar hanya melibatkan belasan orang dan tiba di Mapolres Gianyar sekitar pukul 10.00 Wita. Kompak mengenakan pakaian adat madya nuansa merah.

    Namun hanya empat perwakilan saja yang menyampaikan pengaduan atau laporan terkait. Kedatangan pengurus dan kader partai ini dilakukan serentak seluruh Bali, bahkan nasional.

    Baca Juga:  Banyak Ditemukan Penduduk Sudah Meninggal Masih Terdaftar sebagai Pemilih

    Usai meninggalkan ruangan, Sekretaris DPC PDIP Gianyar, Ketut Sudarsana mengatakan kedatangannya sesuai dengan instruksi DPD PDIP Provinsi Bali. Sehubungan dengan beredarnya berita bohong (hoax) terhadap Ketua Umum DPP PDIP Prof Dr Hj Megawati Soekarnoputri di media sosial.

    “Berita hoax yang tersebar ke seuruh wilayah inilah yang kami laporkan.  Kami sangat dirugikan dan menjadi korban ada berita hoax yang menyebutkan Ibu sakit, bahkan meninggal dunia. Bahkan ada yang sampai kirim karangan bunga. Kami pastikan itu Hoax, ada tindakan pidana,” ungkap Ketua Fraksi PDIP DPRD Gianyar ini.

    Disebutkan, laporan dari DPC PDIP Gianyar diterima langsung oleh Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Laorens Rajamangapul Heselo. Kemudian dilanjutkan melakukan audensi kepada Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana. Pihaknya pun meminta dukungan, agar laporan itu ditindaklanjuti.

    Baca Juga:  Komisi I Dorong Desa Dinas dan Adat Bersinergi Jaring Duktang

    “Sedikitnya, ada 12 akun medsos yang dilaporkan terdiri dari twitter, instagram, Facebook dan whatsapp. Meskipun delik lokusnya di Jakarta, tapi menurut kami dampak medsos ini ke mana-mana. Kewajiban kami melaporkan di wailayah kami masing-masing, karena sudah meresahkan secara luas,” tambahnya.

    Keresahan bukan saja dirasakan interen partai, namun juga masyarakat luas. Baginya, hoax ini sudah termasuk tindakan melanggar hukum pidana. Padahal, kondisi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, menurut Sudarsana sangat sehat dan fit.

    “Kami meeting virtual beberapa kali, Ibu yang pimpin  dan  kondisi Ibu mungkin jauh lebih sehat dari kami. Ini ada muatan politiknya dan jelas meresahkan,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi