BirokrasiDenpasar

Siap Amankan Pilkada 2018, Polda Bali Laksanakan Latihan Pra Operasi Mantap Praja

    DENPASAR, Kilasbali.com– Simulasi penanggulangan tindakan anarkis yang dilaksanakan oleh satuan fungsi dijajaran Polda Bali dengan menurunkan pasukan Dalmas dari Dit Sabhara Polda Bali, Unit Satwa Dit Sabhara Polda Bali, Kompi PHH Brimob Polda Bali dan unit securiti barier pembentangan kawat pengaman Polda Bali, bertempat di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Sabtu (6/1/2018).

    Polri diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan tegas sesuai dengan protap 01 tahun 2010 tentang penanggulangan tindakan anarki, oleh seban itu setiap anggota Polri tidak boleh ragu-ragu dalam mengambil tindakan tegas untuk memberikan perlindungan terhadap jiwa petugas maupun warga masyarakat.

    Seperti simulasi yang dilakukan oleh Polda Bali pada hari ini, diibaratkan pada saat tahap pemungutan suara di salah satu TPS yang berada di daerah Denpasar terdapat 2 orang calon pemilih mendatangi TPS dengan berkata-kata kasar karena tidak diijinkan mencoblos karena namanya tidak ada dalam daftar pemilih tetap.

    Calon pemilih tadi hanya membawa KTP dengan alamat diluar dari TPS tersebut, oleh petugas TPS sudah diarahkan untuk mencoblos di KPU namun mereka bersikeras mencoblos disana.

    Baca Juga:  Produk Inovasi Civitas INSTIKI Menyita Perhatian Wali Kota Denpasar di DTIK Festival 2024!

    Disanalah peran Polri dituntut bisa menengahi permasalahan agar situasi tetap kondusif, namun ke 2 calon pemilih meninggalkan TPS dengan rasa tidak puas dan berkata-kata akan berunjuk rasa menuntut kejelasan.

    Kapolresta Denpasar yang menerima laporan dari anggotanya bahwa akan ada unjuk rasa meminta kejelasan ke kantor KPU perihal tidak munculnya nama di DPT dan tidak diijinkannya calon pemilih mencoblos di TPS.

    Dengan segera Kapolresta Denpasar menurunkan anggota Sabharanya untuk mengantisipasi pengunjuk rasa yang mendatangi kantor KPUD Bali, karena masa mulai bertindak anarki dimana pasukan Dalmas awal kekuatan dan perlengkapan tidak seimbang untuk menghadapi para pengunjuk rasa.

    Baca Juga:  Komisi IV DPRD Tabanan Minta Pemerintah Serius Tangani Sekolah Rusak

    Kapolresta Denpasar meminta bantuan dari Dalmas Lanjut Dit Sabhara Polda Bali untuk melakukan formasi lapis ganti bersama Unit Satwa dan upaya untuk membubarkan masa tidak membuat massa mundur bahkan massa semakin beringas dengan melempari petugas dengan bom melotop, benda tajam serta benda tumpul lainnya.

    Selanjutnya Kapolresta Denpasar melaporkan perkembangan situasi kepada Kapolda Bali sekaligus meminta bantuan Kompi PHH Brimob untuk melaksanakan lintas ganti bersama Dalmas lanjut Sabhara Polda Bali.

    Komandan Kompi PHH Brimob memberikan peringatan kepada pengunjuk rasa, rupanya massa tidak mengindahkan peringatan oleh sebab itu Danki PHH Brimob membentuk formasi dorong untuk membubarkan masa. Namun massa tetap melawan petugas sehingga perlu dilakukan upaya mengurai massa dengan tindakan tegas menggunakan penembakan water canon dan penembakan gas air mata kearah pengunjuk rasa.

    Baca Juga:  Kanwil DJP Bali Kumpulkan Penerimaan Pajak Sebesar Rp2,24 Triliun

    Karena massa tidak juga mau membubarkan diri maka tindakan penangkapan pun dilakukan oleh unit tindak kompi PHH Brimob Polda Bali, serangkaian upaya yang dilakukan oleh kompi PHH Brimob Polda Bali akhirnya massa dapat dibubarkan.

    “Melalui latihan Pra Operasi ini Polda Bali beserta jajaran yang dibantu oleh instansi terkait siap mengamankan jalannya pilkada 2018 di Bali secara propesional dan proporsional.” ucap Kombes Pol. Drs. Nyoman Sumanajaya, selaku Karendalops Mantap Praja 2018. (Rls/*KB).

    Back to top button

    Berita ini dilindungi