DenpasarNews Update

Soroti Penanganan Covid-19, Ketua DPRD Gianyar ‘Tantang’ Lockdown

    GIANYAR, Kilasbali.com – Ketua DPRD Gianyar, I Wayan Tagel Winarta menyoroti pengananan Covid-19 yang dilakukan pemerintah yang dinilai setengah-setengah.

    Di hadapan awak media, politisi senior PDIP ini mengungkapkan bahwa masyarakat menilai pemerintah tidak efekif dalam melakukan penanagan Covid-19. Buktinya angka paparan positif Covid-19 tidak kunjung menurun, bahkan sebaliknya melonjak tajam.

    Karean itu, pihaknya meminya pemerintah tegas apakah lockdown atau sebaliknya dibuka bebas agar kondisinya dipahami masyarakat.

    “Hal ini saya sampaikan bukan bermaksud memberatkan masyarakat atau pemerintah. Namun fokus untuk menyikapi pandemi ini secara efektif. Ayok lockdown dua minggu, misalkan di Bali bersama-sama kita lakukan. Dengan catatan kebutuhan masyarakat terutama pangan beras harus dijamin,” tantangnya, Senin (25/1/2021).

    Baca Juga:  Trans Studio Bali Hadirkan Show Spesial Lebaran hingga 21 April 2024

    Untuk pemenuhan kebutuhan pangan tersebut, baginya pembagunan fisik yang bukan prioritas bisa ditunda.

    Hal ini dinilai lebih baik daripada ada imbauan atau surat edaran tapi hanya berlaku setangah-setengah.

    Karena kenyataannya di lapangan semua kamuflase, tidak ditindak dengan tegas dan terkesan tebang pilih.

    “Lebih bagus lockown diusulkan dengan cepat dengan biaya pangan dari pada stimulus kalau memang komitmen mengentaskan masalah ini,” tegasnya.

    Pada kesempatan ini, Tagel juga mempertanyakan keabsahan hasil alat test yang digunakan oleh pihak RS dalam melakukan tracing.

    Dirinya sangsi karena makin hari data paparan covid yang semakin melonjak.

    Baca Juga:  Ini Dia Jegeg Bagus Gianyar 2024 

    “Hasil rapid test dan swab masih meragukan, namun semua penyakit dimasukan Covid-19. Orang patah tulang masuk covid, kecelakaan covid, baru-baru ini pegawai bank yang dibunuh juga dikatakan covid,” sesalnya.

    Bahkan di lapangan, pihaknya sudah banyak mendapat keterangan masyarakat orang menderita kehilangan indra penciuman dan perasa cenderung ke dokter praktek biasa dan nyata sembuh tanpa kekhawatran divonis terpapar Covid-19.

    Baca Juga:  Mobil Bak Terguling dan Nyemplung ke Got di Jalur Denpasar-Gilimanuk

    “Banyak pasien jenis ini tidak ke rumah sakit hanya dokter praktek dan akhirnya sembuh. Kenyataan ini membuat saya bertanya-tanya, apa ini bisnis atau bagaimana?” herannya.

    Khusus menyangkut pariwisata Bali, Tagel tidak bisa menerima terkait diberlakukan di-swab kalau berkunjung ke Bali.

    Demi keberlangsungan pariwisata Bali, Tagel berharap, pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk swab gartis bila wisdom kunjungan ke Bali.

    Dengan harapan sektor pariwata tidak berimbas parah seperti sekarang ini.

    “Jangan setangah-setengah harus fokus di Bali, karena Bali adalah barometer pariwisata Indonesia,” pungkasnya. (ina/kb)

    Back to top button

    Berita ini dilindungi